"Sampai sekarang kan belum ketemu, tapi tetep pasti dilacak," kata Suhardi saat dikonfirmasi terkait hilangnya dinamit di Mabes Polri, Jumat (6/12/2013).
Suhardi menambahkan, masyarakat diminta untuk tidak resah dengan kasus hilangnya dinamit tersebut. Pasalnya, pada saat dinamit itu hilang tidak ada alat pemicu (detonator) yang hilang. Kendati demikian, dikatakannya, hal itu tidak menjadi alasan bagi Polri untuk menghentikan proses pencarian.
"Pasti tetap akan menjadi perhatian kita," tegasnya.
Sebelumnya, dua dus berisi 250 dinamit diketahui hilang dalam perjalanan. Saat kejadian, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga total empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.
Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilangnya dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.