Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda Dokter Hendry Meninggal, Ribuan Pedemo Terharu

Kompas.com - 27/11/2013, 09:31 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Suasana aksi unjuk rasa ribuan dokter dan paramedis di halaman Rumah Sakit (RS) Prof Kandouw Malalayang, Manado, Rabu (27/11/2013), tiba-tiba dilingkupi rasa haru.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulut Jimmy Waleleng di tengah aksi mengumumkan bahwa ibunda dari dokter Hendry Simanjuntak—salah satu dokter yang ditangkap karena kasus malapraktik—baru saja meninggal.

"Mereka ditangkap seperti penjahat, saya baru mendapat kabar bahwa orangtua dokter Hendry meninggal," ujar Waleleng di hadapan para dokter yang menggelar aksi.

Dokter Hendry bersama dokter Ayu kini ditahan di Rutan Malendeng Manado. Mereka bersama dokter Hendy Siagian yang masih buron divonis bersalah oleh MA dengan pidana 10 bulan penjara. Vonis itu terkait kasus malapraktik terhadap pasien yang mereka tangani pada 2010 lalu.

Menurut Waleleng, para dokter selalu mengutamakan pasien dalam bekerja. "Kami tidak mungkin mencelakakan pasien. Dokter punya kode etik dan wajib memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat," tegas Waleleleng.

Waleleng juga mengimbau kepada para dokter dan paramedis yang melakukan aksi agar tetap melayani pasien di unit gawat darurat. IDI hanya menganjurkan para dokter berdiam diri, tetapi tetap siaga untuk penanganan gawat darurat.

Aksi solidaritas yang digelar di halaman RS Prof Kandouw itu kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. Para peserta aksi kembali terharu ketika doa dinaikkan. Beberapa dokter dan paramedis terlihat menitikkan air mata.

Aksi akan dilanjutkan dengan mendatangi Rutan Malendeng, tempat ditahannya dua dokter tersebut.

Diberitakan sebelumnya, dokter Ayu dan dokter Hendry kini sudah ditahan di Rutan Malendeng. Dokter Ayu ditahan sejak tiga pekan lalu, sementara dokter Hendry ditahan sejak Senin (25/11/2013) pagi, setelah sebelumnya dijemput oleh tim dari Kejari Manado di rumahnya, di Desa Sitanggang, Kecamatan Siborong-borong, Sumatera Utara.

Ketika dijemput di Medan, istrinya dalam keadaan hamil, sementara ibunya sedang dalam perawatan di rumah sakit di Jakarta karena menderita kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com