Burhanuddin menjelaskan, Megawati sengaja mengulur waktu penentuan calon presiden PDI Perjuangan dengan tujuan agar fokus pada perkembangan politik nasional tetap tertuju kepadanya. Menurut Burhanuddin, perhatian publik pada Megawati akan lenyap saat PDI Perjuangan mendeklarasikan bahwa calon presiden yang akan diusung di tahun depan adalah Joko Widodo atau Jokowi.
Pasalnya publik menyadari, meski Jokowi saat ini menjadi bintang, nasib pencalonannya sebagai presiden hanya akan terwujud jika mendapat restu dari Megawati. "Mega sedang menikmati drama ini agar semua gerak-geriknya diperhatikan. Kalau Megawati segera memutuskan Jokowi, maka Mega akan dilupakan. Apa yang menarik dari Ibu Mega (saat Jokowi jadi capres PDI-P)?" kata Burhanuddin di Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Selain sedang menikmati drama politik, Megawati juga diyakininya ingin mengambil langkah politik yang cerdas. Ia yakin, Megawati ingin menguji betul hasil survei yang ada dan terus memantau elektabilitas Jokowi.
"Lalu soal internal partai, kalau Jokowi maju, bagaimana nasib keluarga Bung Karno? Apa mungkin Jokowi cawapres," pungkasnya.
Untuk diketahui, Megawati memiliki wewenang penuh untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung PDI Perjuangan pada 2014. Hasil Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan yang digelar di Jakarta beberapa bulan lalu merekomendasikan kepada Megawati agar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden disampaikan pada momentum yang tepat sesuai dengan dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal, dan kepentingan ideologis partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.