Peneliti senior Founding Fathers House (FFH), Dian Permata, mengatakan, Partai Demokrat menggelar konvensi dengan tujuan untuk mendongkrak elektabilitas partai tersebut yang terus merosot setelah dihantam badai korupsi para petingginya. Akan tetapi, upaya itu ia prediksi akan gagal karena kondisi riil tidak menunjukkan potret yang positif.
"Konvensi seperti mobil derek yang membawa mobil mogok, yaitu Partai Demokrat," kata Dian, di Kantor FFH, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013).
Dian melanjutkan, beban konvensi semakin berat saat muncul pemberitaan di sejumlah media yang mengaitkan kasus korupsi di SKK Migas dengan pendanaan konvensi tersebut, ditambah lagi dengan kasus penayangan acara konvensi di TVRI, dan adanya laporan penyalahgunaan fasilitas negara untuk kampanye para peserta konvensi.
"Ini titik kritis, bebannya terlalu berat dan mobil derek itu bisa ketularan mogok juga," ujarnya.
Untuk diketahui, apa yang dikatakan Dian merujuk pada hasil survei yang dilakukan FFH pada 9 Oktober sampai 9 November 2013. Dalam survei tersebut diketahui hanya 24 persen masyarakat pemilih yang mengetahui Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Responden calon pemilih itu mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Selanjutnya, hanya 10,9 persen responden yang mengetahui maksud bahwa konvensi dilakukan Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada 2014.
Dari 24 persen responden yang mengetahui konvensi, hanya 2,2 persen yang mengetahui bahwa Konvensi Demokrat diikuti oleh 11 peserta. Survei tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.070 responden calon pemilih di seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini diakui sekitar tiga persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Untuk menguatkan hasil survei, FFH melakukan uji kualitas melalui telephone check dan spot check sebesar 20 persen dari total responden. Biaya survei ini mencapai Rp 500 juta dan diklaim berasal dari internal FFH.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.