"Saya tidak boleh melakukan usaha yang berkaitan dengan kementerian-kementerian apa pun, apalagi kementerian yang berhubungan dengan PKS," kata Ridwan saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Ridwan menganggap Bunda Putri alias Non Saputri sebagai mentor bisnisnya. Menurut Ridwan, Bunda Putri adalah seorang pengusaha di bidang perkebunan dan tidak memiliki usaha impor daging sapi.
"Saya harus belajar mendengarkan dan duduk. Ya, kalau mau belajar usaha harus betul-betul, usaha dagang," ujar Ridwan.
Ridwan pun menggeluti bisnis konfeksi. Lantaran hanya berhubungan bisnis, Ridwan mengaku tak tahu apa hubungan Bunda Putri dengan Luthfi.
Nama Bunda Putri pertama kali muncul dalam rekaman yang diputar jaksa dalam sidang kasus dugaan suap impor daging sapi dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah. Rekaman itu memperdengarkan percakapan Ridwan Hakim dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kemudian, Ridwan yang saat itu berada di rumah Bunda Putri di Pondok Indah menyerahkan teleponnya kepada Bunda Putri.
Luthfi berbincang dengan Bunda Putri melalui telepon. Dalam rekaman itu, Luthfi menyebut Bunda Putri dapat mengondisikan para decision maker atau pengambil keputusan. Dalam kesaksian di sidang selanjutnya, Luthfi mengaku tak tahu identitas asli Bunda Putri. Dia pertama kali mengenal Bunda Putri di rumah Hilmi. Luthfi juga pernah mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.