Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Penembakan Polisi di Tangerang Selatan dan KPK Beda

Kompas.com - 01/11/2013, 07:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menyatakan kasus penembakan terhadap sejumlah polisi di Jakarta dan Tangerang Selatan, Banten, berbeda dengan kasus penembakan polisi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Kasus penembakan di KPK (dan di Tangerang Selatan) agak berlainan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie, di Mabes Polri, Kamis (31/10/2013). Namun, dia tak merinci lebih lanjut perbedaan yang dia maksud.

Ronny juga enggan menjawab ketika ditanya apakah perbedaan ada pada motif penembakan. Demikian pula saat ditanya apakah perbedaan itu terkait latar belakang pelaku, profesional atau bukan.

Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menangkap delapan orang terduga pelaku penembakan terhadap polisi beberapa waktu lalu. Ronny menegaskan, kedelapan pelaku yang ditangkap terkait dengan tiga penembakan. "(Delapan pelaku) adalah (terkait) tiga kasus (penembakan) di Pondok Aren, Cirendeu, dan Pamulang,” ujarnya.

Sejumlah kasus penembakan polisi terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Kasus penembakan pertama terjadi terhadap anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, pada 27 Juli 2013. Saktiyono hanya mengalami luka.

Penembakan selanjutnya terjadi pada 7 Agustus 2013 di Ciputat, Tangerang Selatan. Aiptu Dwiyatno tewas dalam insiden ini. Sepekan kemudian, 16 Agustus 2013, Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Polda Metro Jaya menyebar sketsa foto wajah pelaku penembakan pada 18 Agustus 2013. Foto wajah pelaku menyusul disebarkan pada 30 Agustus 2013. Dari sketsa dan foto itu, pelaku diidentifikasi sebagai Nurul Haq alias Jeck (28) dan Hendi Albar (30).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com