Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah: Kasihan Luthfi Hasan...

Kompas.com - 31/10/2013, 22:22 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Fathanah merasa bersalah terhadap teman dekatnya sekaligus mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Dia juga merasa kasihan kepada Luthfi yang harus duduk di kursi terdakwa sama sepertinya dalam kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang.

"Kasihan, kasihan Luthfinya. Saya merasa saya salah," kata Fathanah seusai bersaksi untuk Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Dalam kesaksiannya, Fathanah selalu membantah bahwa Luthfi terlibat. Fathanah sempat menangis di persidangan ketika ditanya langsung oleh Luthfi di persidangan. Namun, menurut Fathanah, Luthfi tak pernah memarahinya.

"Enggak. Kalau ketemu, kami shalat, salaman, enggak ada apa-apa. Kan lain, dia di (Rutan) Guntur, saya di KPK," katanya.

Sebelumnya, Fathanah menangis ketika ditanya Luthfi mengenai rekaman yang pernah diputar jaksa penuntut umum di persidangan. Dalam rekaman itu, Fathanah sering menyebut nama Luthfi.

"Dalam sejumlah rekaman, banyak disebutkan nama saya, apa itu perintah saya?" tanya Luthfi.

Fathanah menjawab pertanyaan Luthfi ini dengan nada terisak dan kalimat yang diucapkannya pun sempat terhenti. Fathanah kemudian menunduk dan melepas kacamatanya untuk mengusap air mata. Dia melanjutkan kata-katanya dengan nada parau.

"Yang mulia, dalam persidangan ini saya minta maaf karena saya tidak pernah diperintah, sering mencatut (nama Luthfi)," ucap Fathanah.

Fathanah sendiri telah dituntut 7 tahun 6 bulan penjara dalam kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan untuk pencucian uang dituntut 10 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com