Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Effendi Ghazali: Tak Ada Debat Gagasan, Konvensi Demokrat Hambar

Kompas.com - 19/10/2013, 13:50 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Effendi Ghazali, mengakui bahwa konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat terasa hambar. Hal ini disebabkan tidak adanya persaingan antarpeserta konvensi sehingga setiap peserta terkesan berjalan sendiri-sendiri.

"Mudah-mudahan mereka (anggota komite) itu mengerti dengan persis bahwa yang namanya konvensi itu kontestasi," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/10/2013).

Effendi mencontohkan bagaimana konvensi yang digelar Partai Demokrat di AS saat Barack Obama beradu gagasan dengan Hillary Clinton tentang isu publik, seperti masalah aborsi, kesehatan, keterlibatan militer AS dalam perang Irak, dan sebagainya. Menurut Effendi, adu gagasan seperti itulah yang belum ada sehingga menyebabkan konvensi Partai Demokrat berjalan biasa-biasa saja. "Masak ada konvensi, tidak ada kontestasi?" katanya.

Ia menyebutkan, yang dilakukan oleh para peserta konvensi sejauh ini tidak efektif meningkatkan pamor konvensi di mata publuk. Setiap peserta, kata Effendi, perlu membandingkan antara dirinya dengan peserta lain. Dengan demikian, ketika seorang peserta menang dalam konvensi, dia siap berkontestasi dengan capres lain.

"Kalau mereka selama ini mendekati rakyat, lalu apa bedanya Anda dengan yang lain. Anda ngikuti mereka saja, tidak orisinal," ujarnya.

Pengajar di Universitas Indonesia itu mengatakan, anggota komite konvensi keliru dalam menafsirkan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Kontestasi yang dimaksud, katanya, bukan menjegal atau menyerang, melainkan membandingkan perbedaan antarpeserta.

Selain tidak ada adu ide antarpeserta konvensi, Effendi juga menyinggung adanya ketidakadilan dalam pemberian akses di media massa, terutama televisi, kepada Partai Demokrat. Menurutnya, digital video broadcasting teresterial seharusnya dijalankan dengan benar. Dengan begitu, setiap partai politik memiliki kesempatan akses yang sama di media massa.

"Tidak seperti sekarang, kan tidak adil. Calon presiden bisa menyampaikan visi dan misinya berkali-kali, sementara yang lain tidak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com