Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 15 Menit, Pleno Pelantikan Ruhut Sudah "Banjir" Interupsi

Kompas.com - 07/10/2013, 12:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dijadwalkan menggelar rapat pelantikan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR, Senin (7/10/2013). Namun, ketika rapat baru berlangsung 15 menit, sejumlah anggota Komisi III sudah melayangkan interupsi.

Interupsi dilakukan oleh sejumlah anggota komisi yang menolak Ruhut. Mereka adalah Ahmad Yani (Fraksi PPP), Desmond J Mahesa (Fraksi Partai Gerindra), Sarifuddin Sudding (Fraksi Partai Hanura), Aboebakar Al-habsy (Fraksi PKS), dan Bambang Soesatyo (Fraksi Partai Golkar).

Sudding dan Aboebakar meminta agar pelaksanaan pemilihan Ketua Komisi III dilakukan melalui voting.

"Suasana seperti ini sebenarnya sudah jelas. Makanya supaya tidak seperti ini lagi (banyak interupsi), jadi kami mainkan saja dengan voting," ujar Aboebakar.

Sudding menyambut dengan mengatakan, bahwa Fraksi Partai Demokrat sudah diberikan waktu untuk mempertimbangkan, tetapi tetap mengajukan Ruhut. Padahal, kata Sudding, penunjukan Ruhut ditolak,

"Jadi kita akhirilah saja dengan voting. Masih banyak pekerjaan kita ini di Komisi III," ucap Sudding.

Interupsi lain yang dilakukan anggota Komisi III DPR adalah terkait dengan judul undangan yang disampaikan ke anggota. Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Nasir Djamil mempertanyakan undangan kali ini disebut sebagai penetapan Ketua Komisi III DPR. Padahal, dalam rapat pekan lalu, dituliskan rapat pemilihan dan penetapan Ketua Komisi III.

"Ada apa ini, kenapa berbeda? Kenapa kata pemilihan tidak ada?" ujar Nasir.

Sementara itu, Markus Silanno dari Fraksi Partai Demokrat menilai hal tersebut tak perlu lagi dipersoalkan. Pasalnya, posisi Ketua Komisi III DPR sudah menjadi kesepakatan sembilan fraksi sejak dulu. Kesepakatan itu menyebutkan posisi Ketua Komisi III DPR adalah milik Demokrat.

"Lagi pula, sudah judulnya penetapan. Langsung saja ditetapkan, buat apa lagi ada interupsi seperti ini?" kata Markus.

Hingga kini, perdebatan masih terus terjadi antaranggota Komisi III DPR. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso berusaha menengahi perdebatan yang bergulir.

Ruhut sendiri memilih diam. Sementara, sang istri, Diana Lovita, yang diajak Ruhut ke Kompleks Parlemen, menunggu di luar ruang rapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com