Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Menghilang, Ratu Atut Tinggal Di Rumahnya di Kebon Jeruk

Kompas.com - 05/10/2013, 19:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini Gubernur Banten Ratu Atut Chossiyah dikabarkan 'menghilang' dari wilayah yang dipimpinnya. Bahkan, pada saat rapat paripurna DPRD Banten menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-13 yang seharusnya dilaksanakan Jumat (4/10/2013) kemarin, ia tidak datang.

Menghilangnya Atut menyusul Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardana, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Tak hanya itu, KPK juga telah mengeluarkan surat pencegahan keluar negeri bagi Atut. Rupanya, selama tidak berada di Banten, Atut berada di rumahnya yang terletak di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di Perumahan Interkon Blok U I No. 99, Jalan Jeruk Joglo 2, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Ooo...ibu (Atut) ada beberapa hari ini disini," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (5/10/2013).

Ratu Atut diketahui sudah lama memiliki rumah tersebut. Namun, sehari-hari anak dari Chassan Sohib itu tidak tinggal di rumah tersebut lantaran tugasnya sebagai Gubernur Banten, sehingga ia harus tinggal di rumahnya yang terletak di Jalan Bhayangkara No. 51, Serang, Banten.

Dari pantauan Kompas.com, rumah Atut merupakan rumah tingkat berwarna putih. Pada sisi depan temboknya terdapat tekstur bata merah. Rumah itu sendiri sehari-hari dihuni oleh suami Atut, Hikmat Tomet, dan anak bungsunya.

Hikmat merupakan anggota Komisi V DPR RI yang berasal dari Dapil Serang, Banten. "Biasanya setiap dua minggu sekali dia suka datang," kata penjaga keamanan komplek yang enggan disebutkan namanya.

Masih menurut penjaga tersebut, biasanya, ketika Atut datang ke rumah tersebut, ia selalu menghunakan mobil Toyota Lexus hitam B 16 RAC dan dikawal dengan menggunakan sirine.

Namun, ia mengaku tidak tahu jika beberapa hari ini rupanya Atut berada di rumah tersebut. "Saya tahunya banyak yang mengawal kalau dia datang. Tapi kemarin enggak ada. Saya kira enggak datang, tapi ternyata ada di rumah," ujarnya.

Sayangnya, ketika Kompas.com tiba di kediaman Atut, orang nomor satu di Banten itu sudah meninggalkan rumahnya. Ia dikabarkan pergi sekitar pukul 15.00 WIB setelah menggelar pertemuan keluarga besarnya di rumah itu. Dari informasi yang dihimpun, Atut kembali ke rumah dinasnya di Serang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com