Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Capres Jangan Saling Menghina

Kompas.com - 22/09/2013, 23:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bersyukur bakal calon presiden sudah bermunculan. Menurut Presiden, hal itu pertanda bahwa demokrasi hidup.

Kepada para bakal calon presiden itu, SBY mengingatkan bahwa rakyat ingin mereka berkompetisi secara sehat dan sportif. Jangan saling menghina dan saling menjatuhkan. Semua memiliki peluang. Demikian kata Presiden melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Minggu (22/9/2013 ).

Presiden mengatakan, mereka bisa menyampaikan visi dan misinya kepada rakyat bagaimana menyelesaikan masalah bangsa yang akan selalu ada. Nantinya, kata dia, rakyat dengan cerdas akan menilai apakah solusi yang ditawarkan realistis untuk diwujudkan atau tidak.

Selain itu, tambah Presiden, rakyat juga akan mengetahui integritas, kemampuan, rekam jejak seluruh calon. Tentunya, katanya, mereka pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, Presiden berharap rakyat tidak golput.

"Masa depan juga milik saudara. Secara pribadi, saya berharap yang baik dan telah kita capai dapat dilanjutkan. Yang belum baik dan belum kita capai mesti dilakukan perbaikan," kata Presiden di akhir tweet-nya.

Seperti diberitakan, saat ini Partai Demokrat tengah menjaring capres melalui konvensi. Ada 11 tokoh menjadi kandidat, empat orang di antaranya berasal dari Demokrat. Mereka akan terus mengampanyekan diri hingga 2014 untuk meraih elektabilitas tertinggi.

Sebelum konvensi digelar, Partai Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres. Begitu pula Partai Gerindra menetapkan Prabowo Subianto dan Partai Amanat Nasional menetapkan Hatta Rajasa. Bahkan, Partai Hanura sudah menetapkan pasangan, yakni Wiranto-Hary Tanoesoedibjo.

Meski demikian, pencapresan tergantung pada perolehan suara partai di pemilu legislatif pada April 2014 lantaran ada syarat ambang batas presiden yang harus dipenuhi. Jika itu tak mampu dipenuhi, parpol tentu harus berkoalisi. Penetapan capres bisa saja berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com