Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum: Peserta Konvensi Demokrat Cuma ibarat "Jamu" Partai

Kompas.com - 16/09/2013, 07:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 11 kandidat mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Apa pendapat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tentang para peserta konvensi ini?

"Ini kesebelasan yang diharapkan menjadi 'jamu' pendongkrak elektabilitas. Ini usaha yang rasional secara politik," ujar Anas saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (15/9/2013) malam. Lantaran hanya dijadikan "jamu", Anas pun pesimistis peserta konvensi bisa bertarung dengan kandidat-kandidat capres dari partai politik lain yang sudah memiliki basis massa tersendiri.

Anas memperkirakan, dari 11 peserta konvensi yang ada, hanya Dahlan Iskan yang memiliki peluang besar. "Itu pun (Dahlan) sebagai capwares untuk 2014. Kalau untuk 2019, yang cocok Anies Baswedan dan Ali Masykur," katanya.

Lalu, bagaimana nasib peserta konvensi lainnya? Anas menyebutkan adanya kesepakatan tertentu yang telah dibuat Partai Demokrat. "Beberapa dijanjikan dapat endorsement masuk jajaran kabinet (menteri) yang akan datang. Itu usaha politik yang kategorinya halal," imbuh Anas yang baru saja mengumumkan pendirian organisasi massa Pergerakan Persatuan Indonesia ini.

Saat meresmikan pendirian rumah Pergerakan, Anas juga sempat menyinggung penyelenggaraan Konvensi Capres Partai Demokrat. Menurut Anas, siapa pun pemenang konvensi tersebut akan sulit memenangkan Pemilu Presiden 2014.

"Kalau cuaca politik tidak berubah, menurut saya, siapa pun pemenang konvensi itu sulit untuk menjadi pemenang pilpres," kata Anas di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9/2013). Itu juga termasuk, sebut dia, Pramono Edhie Wibowo.

Setelah melalui tahap prakonvensi, Konvensi Partai Demokrat dimulai pada 15 September 2013 dan berlangsung hingga akhir Desember 2013. Di dalam rentang waktu tersebut, akan dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengenalan kandidat, wawancara media, dan dilakukan satu kali survei untuk semua kandidat konvensi yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.

Pada awal Januari sampai April 2014, konvensi akan memasuki tahap baru. Kegiatan yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada para kandidat yang melibatkan komite dan tokoh lain sebagai pewawancaranya. Di periode itu juga akan digelar debat antarkandidat dan dilakukan lagi survei untuk menentukan hasil akhir. Peran masyarakat dalam menentukan pemenang konvensi akan nampak dalam survei akhir tersebut.

Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, dan Gita Wirjawan. Lalu, Irman Gusman, Hayono Isman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com