Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Dilengkapi Rompi Antipeluru

Kompas.com - 13/09/2013, 13:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mempertimbangkan untuk melengkapi anggota yang bertugas di lapangan dengan rompi antipeluru. Hal ini merespons aksi penembakan terhadap polisi dalam beberapa bulan terakhir.

"Tentu itu salah satu cara yang ditentukan Pak Kapolri menyikapi teman-teman kami di lapangan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Meski demikian, memenuhi kebutuhan rompi tersebut menurut Agus bukan persoalan mudah. Jumlah rompi yang dimiliki Polri terbatas. 

Seperti diberitakan, peristiwa penembakan berujung kematian anggota kepolisian kembali terjadi. Pada Selasa (10/9/2013) lalu, Aipda (anumerta) Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan. Sukardi tewas dengan empat luka tembak di tubuhnya, yaitu di bagian dada kiri, bahu kiri, perut kiri, dan lengan sebelah kiri.

Sebelumnya, anggota Satlantas Polsek Gambir, Aiptu Patah Saktiyono, ditembak di Cireundeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, 27 Juli lalu. Peluru bersarang di dada kirinya.

Pada 7 Agustus 2013, anggota Satuan Binmas Polsek Cilandak, Aiptu Dwiyatna, ditembak orang tak dikenal di Jalan Otista Raya Ciputat, Tangerang Selatan. Dwiyatna tewas setelah timah panas menembus kepalanya. Aksi penembakan berikutnya terjadi pada 16 Agustus lalu. Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Ahmad Maulana ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Pascapenembakan tersebut, polisi kemudian membentuk tim khusus guna mengungkap pelaku penembakan. Polisi juga telah menyebar foto dua pelaku penembakan yang diketahui bernama Nurul Haq dan Hendi Akbar. Kedua orang itu diduga merupakan orang yang sama yang melakukan penembakan terhadap empat polisi di wilayah Tangerang Selatan. Sementara itu, penembakan terhadap Aipda Sukardi diduga dilakukan oleh kelompok yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com