KARAWANG, KOMPAS.com — Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulo, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/9/2013). Kepada warga Ponpes, Pramono meminta dukungan agar dirinya bisa terpilih sebagai calon presiden 2014 melalui Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
"Seorang presiden enggak bisa berangkat sendiri. Kalau enggak ada yang pilih, jadinya 'presiden taksi'," kata Pramono kepada ratusan orang yang hadir.
Dalam pertemuan, Pramono lebih banyak memberi nasihat kepada para santri. Ia meminta mereka belajar dan mengambil kebaikan dari para pembina agar segala cita-cita bisa tercapai. Pramono menyinggung banyaknya perkelahian para siswi hanya karena rebutan pria.
"Janganlah seperti itu. Kalau mau cari pacar, lihat usianya sudah cukup atau belum. Kalau sudah cukup, pergi ke barak tentara, banyak bujangan tentara, tinggal pilih. Kenapa mesti silet-siletan? Kaya kurang laki-laki," kata Pramono disambut tawa para santri.
Pesannya yang lain ialah tidak menikah muda.
"Jangan menikah pagi-pagi karena harus banyak ilmu. Santri harus pandai, harus punya bekal," tambah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Kepada Pramono, pihak Ponpes memberikan kain sorban. Diharapkan, sorban itu membawa berkah untuk pemenangan Pramono di konvensi. "Andai jadi presiden, misal, ini kubawa lagi ke sini," kata Pramono sambil memegang sorban yang dipakai di lehernya.
Seperti diberitakan, Pramono akan bersaing dengan 10 orang peserta Konvensi Capres Demokrat lainnya. Nantinya, Majelis Tinggi Demokrat akan menetapkan capres atas dasar elektabilitas. Dengan demikian, seluruh capres akan meningkatkan elektabilitasnya sebelum survei dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.