Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Jokowi Punya Getaran seperti Bung Karno

Kompas.com - 06/09/2013, 15:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno dalam forum Rapat Kerja Nasional III (Rakernas III) menjadi panggung bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, Mega memuji Jokowi berkali-kali. 

Salah satunya, Jokowi dianggap Mega memiliki getaran layaknya proklamator Bung Karno. Pujian Mega ini bermula dari ceritanya soal berita dalam surat kabar hari ini. Mega mengaku terhenyak saat membaca berita.

"Saya biasa baca koran pagi-pagi, tapi tadi saya terhenyak tapi setelah itu saya tersenyum karena di dalam ulasannya disebutkan saya diminta jadi ibu bangsa dengan alasan bla-bla-bla," ucap Mega.

Mega mengaku tersanjung akan sebutan Ibu Bangsa dan sekaligus bingung. Presiden kelima RI itu mempertanyakan tentang makna dari sebutan Ibu Bangsa.

"Saya tersanjung tapi rasa penghormatan itu terlalu dini disematkan di pundak saya," katanya.

Menurut Mega, sebutan itu lebih pantas disematkan kepada bapak proklamator, Bung Karno.

"Saya ajak untuk merenung sejenak, bagaimana nasib Bung Karno. Nah makanya, tadi saya rasa Pak Jokowi mendapatkan getaran itu," puji Megawati.

Kembali, tepuk tangan gemuruh di ruangan Econvention Ancol. Seluruh pengurus PDI Perjuangan menyambut pujian Mega atas Jokowi itu.

"Loh buat apa tepuk-tepuk tangan, baru dapat getaran loh. Belum habis kok sudah begitu (tepuk tangan). Itu namanya reaktif," imbuhnya.

Sebelum Rakernas dibuka, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan naik ke atas panggung. Jokowi yang mengenakan jas merah itu langsung membuka map di tangannya dan sebuah pernyataan "Dedication of Life", yang pernah dikatakan Soekarno pada 10 September 1966, itu pun mengalir dari mulut salah satu kandidat kuat capres ini.

Berikut adalah teks "Dedication of Life" yang dibacakan Jokowi dalam Rakernas PDI Perjuangan:

"Saja adalah manusia biasa.
Saja tidak sempurna.
Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Hanja kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa.
Itulah dedication of life-ku.
Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa.
Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat.
Soekarno, 10 September 1966".

Seusai membacakannya, tepuk tangan sontak membahana di dalam ruang Rakernas. Tak lama berselang dan dengan penuh percaya diri, Jokowi yang mengenakan jas merah langsung menuruni panggung dan menuju tempat duduknya semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com