Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Apresiasi Dialog Islam-Khonghucu

Kompas.com - 25/08/2013, 09:32 WIB

 


JAKARTA, KOMPAS —
  Wakil Presiden Boediono mengapresiasi Pertemuan Tingkat Tinggi Islam dan Khonghucu 2013. Pertemuan semacam ini memberi pesan perdamaian di tengah kondisi merosotnya sikap saling menghargai di antara pemeluk agama di dunia.

”Dengan forum dialog seperti ini, saling pengertian antarumat beragama dapat ditumbuhkan. Dialog yang dilaksanakan oleh umat antaragama selalu merupakan angin segar yang menyejukkan di tengah kerisauan kita melihat gejala merapuhnya toleransi,” kata Boediono ketika membuka Islam and Confucian Summit 2013, Sabtu (24/8), di Jakarta.

Menurunnya rasa saling menghormati dan lunturnya rasa saling percaya antarumat beragama, menurut Boediono, terjadi di banyak belahan dunia. Indonesia pun termasuk dalam perkembangan global yang kurang menggembirakan tersebut.

”Saya bukan ahli di bidang sejarah agama, tapi dari apa yang saya baca, Islam dan Khonghucu memiliki sejarah interaksi damai yang panjang, yaitu melalui sejarah jalur sutra. Lewat kegiatan perdagangan di jalur sutra inilah Islam dan Khonghucu bersama-sama ikut memberikan kontribusi besar pada peradaban dunia,” ujarnya.

Menurut Boediono, fakta menunjukkan bahwa kaum Muslim dan Khonghucu merepresentasikan hampir separuh populasi bumi. Kaum Khonghucu tersebar di belahan Timur Asia, sementara kaum Muslim mendiami kawasan yang terbentang dari Afrika hingga Asia Tenggara.

”Karena itu, sinergi dan kolaborasi antara umat Islam dan Khonghucu dapat membawa warna baru bagi harmoni peradaban manusia dan perdamaian dunia. Inisiatif MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) ini perlu kita beri apresiasi tinggi,” ujar Boediono.

Ia mengatakan, Pertemuan Tingkat Tinggi Islam dan Khonghucu memiliki makna sangat besar dalam menyampaikan pesan perdamaian dan keharmonisan kepada seluruh umat beragama. Kegiatan ini dapat mendorong umat beragama untuk mendeklarasikan dan menyuarakan perdamaian serta keharmonisan beragama. Boediono berharap pertemuan ini memberikan hasil positif yang konkret. (ato)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com