Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kukuhkan Paskibraka 2013

Kompas.com - 15/08/2013, 17:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 66 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8/2013). Mereka akan bertugas mengibarkan bendera pada Sabtu (17/8/2013).

Pengukuhan dihadiri juga oleh Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono didampingi Ny Herawati Boediono, dan jajaran kabinet.

Prosesi diawali pembacaan ikrar oleh seluruh anggota Paskibraka dihadapan Bendera Merah Putih. Setelah itu, dilakukan penyematan lencana secara simbolis oleh Presiden kepada Gusti Elvira Ramadhanti, perwakilan dari Kalimantan Selatan. Acara diakhiri pemberian selamat oleh seluruh hadirin.

Siang tadi, Paskibraka sudah melakukan gladi bersih di halaman Istana Merdeka disaksikan Presiden dan jajaran kabinet. Mereka mengibarkan bendera bertuliskan latihan.

Ke-66 orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi yang dilatih sejak 22 Juli hingga 30 Agustus. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya penegakan tata tertib, pembekalan teknis dan praktis keterampilan Paskibraka, pembekalan kepemimpinan, hingga kunjungan ke lembaga/instansi pemerintah.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 66 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Ke-66 orang tersebut, yakni Ali Alfaraesy dan Dio Fany Anggraini (Aceh), Opor Tunitas Hulu dan Afriyani (Sumatera Utara), Ricky Suwandi Putra dan Retro Adhillia Putri (Sumatera Barat), Deni Saputra dan Vevia Lindya Sari (Sumatera Selatan), Ryandi Anugerah Putra dan Fitri Nugrahani (Riau), Riki Agung Putra Yoto dan Mesfi Dwi Putri (Bengkulu).

Anggota lain, Widya Lestari dan Noprian Panca Wirawan (Bangka Belitung), Doni Sari Kende dan Urai Rani Farni (Kepulauan Riau), Zaky Arita dan Novi Kumalasari (Jambi),Ozzy Eka Purwanto dan Nindya Agni Cahyati (Lampung), Muhammad Rayhan Akbar dan Cintami Amalia (Jawa Barat), Muhamad Billy dan Sabrina (Banten).

Lainnya, Rifqi Widhianto dan Audy Elita Putri (DKI Jakarta), Yollandaru Yoga Santika dan Dinda Rizkita Karyadewi (DI Yogyakarta), Alif Firman Tawakal dan Fara Fauziah Hapsari (Jawa Tengah), Dian Febriana Pradikatama dan Vindya Rossy Tria Puspita Mandasari (Jawa Timur), Gusti Koman Arya Baskhara dan Udayana Putra dan Bintang Prayascita Widya Ningrum (Bali), Dina Mardiana dan Yori Sujiarta Utama (Nusa Tenggara Barat),Longkinos P De Jesus dan Meldiana Boik (Nusa Tenggara Timur).

Anggota lainnya, Bagas Rizki Mahaditya dan Gusti Elvira Ramadhanti (Kalimantan Selatan),Tami Auliana dan Muh Faidhal Anwar Limbong (Kalimantan Barat), Armeyn Arbianto dan Thalia Doryunie Barshobedie (Kalimantan Timur), Dani Julianto dan Winda Safitri (Kalimantan Tengah), Muh Takbir Tenri Gangka dan Ana Bella Natalya Purba (Sulawesi Selatan), Fariz Salmin dan Monica Broksil (Sulawesi Tengah), Fatkhul Manan dan Adelana Tesalonika Riswantyo (Sulawesi Tenggara), Anita Meylani A Baso dan Padliandi Tappawali (Sulawesi Barat), Gilbert Karamoy dan Deanaz Faustina Poluakan (Sulawesi Utara), Rahmat Safrin H Malik dan Marwiyah Moh Daud (Gorontalo), Junaidi Wirgiawan Mustafa dan Siti Komaria (Maluku Utara), Junius Fatagur dan Dina Ludia Marwa (Papua), Johni Aris Mlasmene dan Maria Bernadetta Natani (Papua Barat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com