Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Mudik-Lebaran 2013 Mencapai 575 Orang

Kompas.com - 13/08/2013, 18:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas sepanjang musim mudik hingga H4 Lebaran 2013 mencapai 575 orang. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2012 yang tercatat 635 orang.

Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto, di Jakarta, Selasa (13/8/2013). Agus menyampaikan, total jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi hingga H4 Lebaran mencapai 2.616 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan 12 persen jika dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Ketupat 2012 pada periode yang sama.

"Hingga kemarin, jumlah kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2013, yaitu 2.616 kasus. Tahun lalu, untuk periode yang sama, ada 3.600 kasus," kata Agus.

Ia menerangkan, dari 2.616 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, selain korban tewas, 956 orang mengalami luka berat dan 3.443 orang luka ringan. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan catatan 994 orang mengalami luka berat dan 3.444 mengalami luka ringan.

Tak hanya jumlah korban, Agus menerangkan, jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 hingga H4 lebaran juga mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2012. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 4.554 kendaraan terlibat kecelakaan dengan rincian sebanyak 3.187 melibatkan sepeda motor, 746 mobil penumpang 312 mobil barang, 172 bus, 18 kendaraan khusus, dan 119 kendaraan tidak bermotor.

Sementara untuk tahun lalu, jumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan mencapai 5.381 kendaraan. Dari jumlah tersebut, Agus merinci, 3.882 di antaranya melibatkan sepeda motor, 685 mobil penumpang, 536 mobil barang, 198 bus, 11 kendaraan khusus, dan 69 kendaraan tidak bermotor.

Ia menambahkan, dari 2.616 kasus kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat 2013, sebanyak 515 kasus disebabkan oleh faktor kelelahan, 262 kasus akibat melanggar batas kecepatan, 324 kasus akibat tidak menjaga jarak antarkendaraan, dan 71 kasus akibat melanggar lampu lalu lintas. Jumlah tersebut juga mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya, yaitu 831 kasus disebabkan kelelahan, 539 kasus akibat melanggar batas kecepatan, 470 kasus akibat tidak menjaga jarak antarkendaraan, dan 100 kasus disebabkan melanggar lampu lalu lintas.

"Kecelakaan akibat pemudik dipengaruhi minuman beralkohol justru meningkat, dari 40 kasus menjadi 50 kasus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com