Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda: Dua Orang Ditangkap

Kompas.com - 18/06/2013, 07:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pengunjuk rasa penolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ditangkap Polda Metro Jaya, Senin (17/6/2013) malam. Keduanya dianggap menjadi provokator.

"Dua orang diamankan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/6/2013). Dia tidak menyebutkan identitas maupun asal pendemo yang telah ditangkap tersebut. Kedua orang itu disebut telah bertindak anarkis dan memprovokasi aparat yang mengamankan aksi unjuk rasa.

Berkaitan dengan rencana aksi demo susulan setelah DPR menyetujui kenaikan harga BBM bersubsidi, Rikwanto mengaku belum menerima pemberitahuan. "Belum ada pemberitahuan soal rencana demo (Selasa, Red)," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat dari unsur mahasiswa dan buruh berunjukrasa menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pada sejumlah lokasi di wilayah Jakarta sejak Senin (17/6/2013) pagi. Personel kepolisian membubarkan paksa konsentrasi massa yang berunjukrasa, yang bertahan hingga malam di depan Gedung DPR/MPR RI.

Polisi mengerahkan kendaraan taktis barracuda dan watercannon, serta menembakkan gas air mata, untuk membubarkan pendemo di depan gedung parlemen itu. Pada aksi tersebut, para peserta unjuk rasa dituding melakukan pelemparan botol berisi BBM dan batu.

Pembubaran paksa dengan cara serupa dilakukan pada para mahasiswa yang berunjukrasa di kawasan Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Setali tiga uang, terjadi untuk unjuk rasa para mahasiswa di Kampus Univeritas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com