Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Diminta Libatkan Perempuan di TPS

Kompas.com - 14/06/2013, 12:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta untuk melibatkan perempuan di dalam proses perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Keterlibatan perempuan di dalam TPS merupakan salah satu bentuk perwujudan pelaksanaan pemilu yang demokratis.

"Keterlibatan perempuan dalam politik merupakan keniscayaan agar dapat mewarnai pesta demokrasi, baik untuk menggunakan hak pilih maupun hak untuk dipilih. Terlebih partisipasi aktif dalam pengawasan pemilu," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Linda Amalia Sari Gumelar, saat menandatangani nota kesepahaman peningkatan partisipasi perempuan dalam pengawasan pemilu, antara Kemen PP dan PA dengan Bawaslu di Gedung Bawaslu, Jumat (14/6/2013).

"Untuk itu saya meminta kepada Bawaslu untuk melibatkan perempuan dalam pengawasan pemililhan umum demi suksesnya penyelenggara pemilihan umum yang berkualitas," lanjutnya kemudian.

Linda menilai, selama ini keterlibatan perempuan di dalam proses pengawasan pemilu masih rendah. Hal itu disebabkan karena adanya kekhawatiran ketidaknyamanan penyelenggaraan pemilu. Dalam kesempatan itu, Linda meminta, agar setiap perempuan baik yang tinggal di desa maupun di kota besar juga mau terlibat secara aktif menjadi pengawas pemilu.

"Keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu merupakan bagian integral dari pendidikan politik dan secara evolutif dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Muhammad menyambut positif permintaan dari Kementrian PP dan PA. Menurutnya, selama ini pihaknya selalu mendorong perempuan agar dapat berpartisipasi secara aktif di dalam pelaksanaan pemilu.

"Tentu saja kami mendorong partisipasi perempuan dalam pelaksanaan pemilu. Karena bagaimanapun juga perempuan termasuk di dalam elemen bangsa ini," ujarnya.

Bawaslu, kata Muhammad, selain menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian PP dan PA, juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah LSM pergerakan perempuan untuk mendukung pelaksanaan perencanaan itu.

"Saya berharap agar MoU (Memorandum of Understanding) ini tidak bernasib sama dengan MoU lainnya yang sudah ditandatangani tapi tidak berjalan secara efektif," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com