Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siapa Kena Sikat di Jumat Keramat?"

Kompas.com - 31/05/2013, 10:16 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Don, demikian dia akrab dipanggil. Kelak akan saya ceritakan siapa dia lebih lengkap. Dia adalah wartawan di sebuah media online ibu kota. Malam tadi, bersama kawan seprofesinya, Hono, ia asyik berbincang tentang "Jumat Keramat" di sebuah kedai di belakang kantor mereka.

"Kira-kira siapa besok yang bakal jadi korban 'Jumat Keramat' ya?" Don bertanya.
"Kayaknya sih RZ," jawab Hono singkat.
"Yang bekas gubernur itu?"
Hono cuma mengangguk.

Selanjutnya, perbincangan mereka pun berkutat soal "Jumat Keramat" sambil tak lupa masing-masing menyeruput kopi di gelas.

Don masih penasaran kepada Hono, yang sedang memesan mie instan itu, dan dia ia pun bertanya apa sebenarnya yang melatari kecenderungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap mengumumkan tersangka atau pemeriksaan pas hari Jumat. Hono mengatakan, kecenderungan ini terjadi semenjak kepemimpinan Abraham Samad di KPK. Sedemikian seringnya Jumat dijadikan momentum oleh KPK untuk memberikan pengumuman penting sampai-sampai muncul ungkapan "Jumat Keramat" di kalangan wartawan.

"Boleh jadi lantaran Abraham Samad adalah seorang Muslim, jadi... " kata Hono sambil menggantung kalimatnya.
"Kan banyak juga para pejabat yang Muslim dan tidak menjadikan hari Jumat sebagai hari penting. Malah sebagian besar hanya menjadikan hari Jumat sebagai hari yang membahagiakan. Jumat sebagai penanda tibanya akhir pekan," timpal Don.

"Mmmm, jadi gini, mungkin saja Abraham ingin membuat tradisi, di hari yang paling mulia dalam wacana umat Muslim itu, ingin 'bersih-bersih rumah'," Hono mulai menyimpulkan.
"Masuk akal, bukankah kebersihan sebagian dari iman?"
"Yup."

Dan mulailah, sambil menyantap hidangan mie di mangkuk, Hono menerangkan keutamaan hari Jumat di kalangan umat Muslim.

"Di antara hari hari yang punya nilai lebih dalam Islam adalah hari Jumat," terang Hono.

Lantas lanjutnya, pada hari itu, ada keutamaan-keutamaan yang tidak kita dapatkan pada hari yang lain. Pada hari itu ada ibadah yang tidak pernah akan dilakukan pada hari lain.

Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata, bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam: "Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya, ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu terjadinya kiamat.

"Canggih juga lu Hon," ujar Don.
"Gue..." Hono sedikit sombong.
"Eh, tapi hari Jumat juga sering dimaknai sebagai hari hantu loh," timpal Don.
"Maksud elu...?" Hono keheranan.
"Tuh, beberapa stasiun televisi malah memutar film-film horor, film-film setan."
"Mungkin gara-gara itu juga, kita jadi lebih akrab dengan setan."
"Trus."
"Ya perilaku kita jadi kesetan-setanan, kian banyak melakukan tindak kejahatan."

Sambil menerawang ke awang-awang, Hono yang lulusan pesantren itu pun ngedumel sendiri. Katanya, kemuliaan hari Jumat sering dinodai oleh sebagian orang dengan melakukan hal-hal yang tidak ada dalilnya dan penjelasannya dalam Islam, atau sebaliknya, justru menjadikannya untuk melakukan hal-hal yang dilarang Islam.

Beberapa orang yang terbiasa berinteraksi dengan setan atau meminta tolong kepadanya justru banyak yang menjadikan hari Jumat sebagai hari hari khusus untuk setan. Terlebih bila hari Jumat itu bertepatan dengan hari hari pasaran tertentu, misalnya Jumat kliwon.

***

"Elo masih ingat, siapa aja yang kena sikat KPK di hari Jumat?" Don membuka percakapan kembali setelah mie isntan di mangkuk Hono tandas.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

    PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

    Nasional
    Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

    Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

    Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

    Nasional
    PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

    PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

    Nasional
    Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

    Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

    Nasional
    Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

    Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

    Nasional
    Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

    Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

    Nasional
    Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

    Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

    Nasional
    Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

    Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

    Nasional
    Pendukung Diprediksi Terbelah jika PDI-P Usung Anies pada Pilkada Jakarta

    Pendukung Diprediksi Terbelah jika PDI-P Usung Anies pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    Indonesia Akan Bentuk 'Coast Guard', Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

    Indonesia Akan Bentuk "Coast Guard", Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

    Nasional
    Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

    MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

    Nasional
    Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio 'Coast Guard' RI

    Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio "Coast Guard" RI

    Nasional
    Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

    Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com