Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Raker Anggaran Kurikulum 2013 Komisi X-Kemdikbud

Kompas.com - 21/05/2013, 13:17 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Komisi X DPR-RI tentang Anggaran Kurikulum 2013 berlangsung alot pada saat penyusunan kesimpulan. Raker yang dimulai, Senin (20/5/2013) pukul 20.00 Wib, itu berlangsung tanpa rehat hingga Selasa (21/5/2013) pukul 00.30 Wib.

Perdebatan alot justru terjadi antaranggota Panitia Kerja (Panja) Kurikulum 2013. Inti perdebatan mengenai batas waktu pengambilan keputusan Panja Kurikulum 2013, apakah paling lambat 23 Mei 2013 atau secepatnya.

Pada akhirnya, Fraksi PKS memilih tidak setuju dengan penetapan waktu "paling lambat 23 Mei 2013". Adapun Fraksi PPP tetap bersikukuh menghendaki pada bagian kesimpulan cukup dituliskan dengan kata-kata 'secepatnya'. "Tidak perlu pakai deadline seperti itu. Seperti paranoid dan tidak percaya saja dengan panja. Tanpa deadline itu, panja tetap bertekad bekerja secepatnya," kata Reni Marlinawati dari F-PPP.

Menanggapi perdebatan antaranggota panja itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh hanya tersenyum. "Itu kan hanya masalah penggunaan kata. Begitu saja kok susah. Yang penting sama-sama sepakat, kita harus kerja cepat. Besok juga bisa saya berikan apa yang diminta raker ini," ujarnya seusai raker sambil geleng-geleng dan tersenyum-senyum.

Pada bagian kesimpulan hasil raker itu, Komisi X mendesak mendikbud untuk segera menyampaikan perubahan anggaran Kurikulum 2013 menjadi Rp 829 miliar (sesuai hasil konsultasi Kemdikbud dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/BPKP). Itu harus disertai dengan lampiran alokasi rincian anggaran Kurikulum 2013 per kegiatan dalam bentuk RKA K/L. Dokumen itu akan menjadi bahan kajian dalam pengambilan keputusan panja Kurikulum 2013.

Berikut poin-poin pembahasan yang penting dalam raker kali ini:

1. Cakupan sasaran sekolah turun dari 102.453 sekolah menjadi 6.325 sekolah dengan jumlah guru 55.762 orang dan 1.570.337 siswa SD hingga SMA/SMK. Jumlah buku yang dibutuhkan sebanyak 9.767.280 eksemplar.

2. Jadwal pengadaan buku yang telah ditetapkan Kemdikbud adalah pengumuman lelang (17 Mei-2 Juni), pengumuman pemenang (3 Juni), tanda tangan kontrak dan penyerahan naskah buku (10 Juni), buku guru/siswa sebagai bahan pelatihan sampai di LPMP (4 Juli), dan buku siswa sampai di sekolah (14 Juli). Khusus mengenai proses pencetakan buku ini jadwal yang direncanakan 35 hari kalender dengan rincian 20 hari pencetakan, 5 hari pengepakan, dan 10 hari pengiriman.

3. Pelatihan guru untuk semester I (Juni-Juli 2013). Pada semester I dilakukan pelatihan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pelatihan materi untuk mata ajar semester I. Adapun untuk semester II (September-Novemver 2013) dilakukan pelatihan guru untuk mata ajar semester II, evaluasi implementasi kurikulum semester I, dan remedi bagi peserta yang masih perlu peningkatan pemahaman. Alokasi jam pelatihan guru 52 jam (semester I) dan 30 jam (semester II). Alokasi jam pelatihan untuk kepala sekolah sebanyak 70 jam. Pelatihan akan dimulai 4-8 Juni untuk instruktur nasional, pelatihan guru/kepsek/pengawas inti (11-12 Juni), pelatihan guru/kepsek/pengawas sasaran (8-13 Juli), dan implementasi di sekolah (15 Juli).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com