Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Bima Direbut Kembali

Kompas.com - 17/05/2013, 20:38 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

BIMA, KOMPAS.com — Sebagai bagian dari skenario Latihan Gabungan TNI 2013 merebut kembali instalasi-instalasi strategis di kota Bima, Nusa Tenggara Barat, anggota pasukan marinir TNI AL mendarat senyap di Pantai Kedo, Lawata, Bima.

Sekitar pukul 01.00 Wita, Jumat (17/5/2013) dua perenang perintis dari Batalyon Infanteri Marinir-7 Brigif 3 Mar Lampung mendarat dengan berenang.

Ratusan meter mereka tempuh dari perahu karet yang diam-diam berada di tengah teluk. Dengan dipimpin Letkol Marinir Agus Setya Warman (Danyonif), Pendaratan Khusus (Ratsus) Amfibi di pinggiran Pantai Kedo, Lawata berhasil mendaratkan sekitar 270 prajurit marinir dan 14 taifib (intai amfibi) yang semuanya menggunakan seragam kamuflase.

Tugas mereka adalah merebut Pelabuhan dan Kantor PT Pertamina Bima NTB.         

Di pelabuhan, ada musuh sekitar 30 orang yang menduduki instalasi strategis itu. Mereka diperkuat MO (Mortir) 60 menduduki Pelabuhan Bima dan sekitarnya serta gudang perbekalan.

Ada juga satu peleton Gerakan Bersenjata Nusa Merdeka yang dilengkapi dua pucuk MO-60 menduduki Pertamina di Teluk Lawata Bima.

Serbuan dilaksakanan ketika matahari mulai terbit di Bima, yaitu sekitar pukul 6.00 Wita. Tembak-menembak sempat terjadi. Dalam waktu setengah jam, pelabuhan sudah dikuasai.

Acara Latihan Gabungan dilanjutkan dengan serangan udara. Tiga pesawat Super Tucano menjatuhkan bom MK53 ke sasaran.

Sedianya setelah itu diadakan penerjunan pasukan Lintas Udara. Namun, karena cuaca sangat buruk, diputuskan untuk menunda penerjunan keesokan harinya.

"Karena alasan cuaca yang berhubungan dengan keselamatan prajurit, penerjunan ditunda," kata Kepala Staf Umum Mabes TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar selaku Direktur Latgab TNI yang sedang meninjau latihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com