Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersikap Antagonis, PKS Blunder!

Kompas.com - 16/05/2013, 11:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Reaksi yang dibangun Partai Keadilan Sejahtera terhadap proses hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait perkara dugaan korupsi yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, dinilai merupakan blunder politik. PKS seharusnya kooperatif dan melakukan advokasi pada aspek hukumnya, bukan terkait hal-hal yang tidak substansial.

"Relasi antagonistis yang dibangun PKS justru menjadi blunder politik. Kalau membuka front terbuka, terlebih bukan pada hal-hal yang sifatnya substansial, maka opini yang terbangun justru menyudutkan PKS," kata pengamat politik Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, di Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Hal itu dikatakan Gun-Gun ketika dimintai pandangan terkait sejumlah langkah PKS ketika menyikapi kerja KPK. PKS sempat menghalangi proses penyitaan enam mobil yang diparkir di Kantor DPP PKS di Jakarta dengan alasan KPK tidak memenuhi prosedur hukum. Akhirnya, enam mobil yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang itu berhasil dibawa KPK.

Selain itu, PKS melaporkan Juru Bicara KPK Johan Budi ke Polri atas sangkaan pencemaran nama baik. PKS juga sempat menuduh ada konspirasi besar ketika Luthfi ditetapkan sebagai tersangka.

Gun Gun mengatakan, PKS seharusnya sadar bahwa sikapnya terhadap KPK malah menjadi sasaran tembak berbagai pihak. Dampak polemik PKS, kata dia, juga memperkuat asumsi bahwa partai-partai belum siap untuk mengedukasi publik dalam pemberantasan korupsi.

Semua parpol, tambah Gun-Gun, seharusnya tidak terlalu melindungi kader ataupun elite partainya yang terlilit persoalan hukum. Area pembuktian berada di wilayah hukum, bukan dengan menciptakan polemik.

"Terlepas dari plus minus KPK, hingga saat ini lembaga KPK masih menjadi satu-satunya lembaga penegak hukum yang masih dipercayai publik. Ke depan, PKS seharusnya memiliki skema manajemen isu dan manajemen konflik yang lebih elegan," ujar Gun Gun.

Baca juga:
Sekalipun Kaya, Fathanah Tak Akan Bisa Masuk PKS

PKS Jelaskan Asal Aset Transportasi Rp 21 Miliar
PKS Tak Percaya Hilmi Atur Kuota Daging Impor

Gatot: Tak Ada Aliran Dana dari Fathanah ke PKS
Hilmi Datang ke KPK Tanpa Pengawal

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Nasional
    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    Nasional
    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Nasional
    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Nasional
    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    Nasional
    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Nasional
    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Nasional
    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Nasional
    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nasional
    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    Nasional
    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com