Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny: Ini Pembicaraan Saya dengan Ketua KPK soal Izin Keluar Napi

Kompas.com - 10/05/2013, 07:44 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Melalui akun Twitter-nya, Kamis (9/5/2013), Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menepis pemberitaan yang mengatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menyatakan bahwa narapidana keluar masuk sel dengan gampang untuk pulang ke rumah atau jalan-jalan ke mal. Menyusul pemberitaan yang mengutip pernyataan Abraham itu, Denny mengaku membuka komunikasi dengan Abraham.

Meskipun telah mendapatkan klarifikasi dari Abraham, melalui serial "kicauan" di akun Twitter yang sama, Denny menyatakan langkah evaluasi tetap ditempuh menyikapi kemungkinan adanya dugaan penyalahgunaan izin keluar narapidana. Kekhawatiran ini mencuat berawal dari pemberian izin sakit yang dinilai terlalu lama untuk mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Kasus Nazaruddin itu berujung pencopotan Kepala Rutan Cipinang beberapa waktu lalu.

Berikut adalah serial tweet Denny terkait persoalan ini:
1) Pernyataan Ketua KPK napi korupsi yg sering keluar lapas ramai dibicarakan. Dikatakan jg sy kewalahan. Sy segera telp ketua KPK
2) Ketua KPK di telp dg sy mengatakan, "BISA JADI napi yg izin sakit, pulang ke rumah atau jalan-jalan ke mall. Saya bilang BISA JADI"
3) Sy bilang klo ada datanya, siapa napinya, dimana lapasnya. Abraham bilang, "Nanti kalau ada, saya infokan"
4) Memang, tdk tertutup kemungkinan izin sakit yg diminta napi adl modus keluar lapas. Krn itu trs kami tertibkan.
5) Baru2 ini Karutan Cipinang dibebastugaskan krn beri izin berobat ke Nazaruddin, yg oleh Pak Amir Syamsuddin dianggap tlalu lama
6) Hari minggu lalu, menkumham & sy sidak ke RS & lapas, memastikan napi yg izin sakit, keluar dg prosedur yg benar
7) Dari bbrp evaluasi itu kami trs mengirimkan napi2 korupsi ke Lapas Sukamiskin, tmasuk minggu ini Yusak & Nazarudin
8) Nazarudin awalnya tdk kami pindah ke Sukamiskin, tapi diarahkan ke Rutan Guntur, agar pengamanannya lbh baik
9) Sy menelepon Ketua KPK sekitar 2 bulan lalu & lbh kurang sebulan lalu, minta Nazar bs ditempatkan di rutan Guntur.
10) Karena, Nazar kirim surat ke Menkumham utk dipindah ke Rutan Mako Brimob. Pak Menteri & sy tidak setuju. Lebih baik Guntur
11) Jadi telp dg Ketua KPK adl soal rencana Nazar ke Guntur tsb, tdk ada sama sekali tkait kewalahan menangani napi, sbgmn berita
12) Karena tdk ada kejelasan, jg Rutan Guntur penuh, mnrt Ketua KPK. Maka tadi malam Nazar kami pindahkan sj ke Suka Miskin
13) Awalnya Nazar tdk dipindahkan krn msh ada perkara di KPK. Tapi soal perkara tsb, tadi sdh sy koordkan dg Ketua KPK
14) Demikian pjelasan kami, agar bs dipahami dg utuh. Ketua KPK pd saat bicara napi korupsi di luar lapas, sdg lakukan analisa.
15) Ketua KPK, atau siapa sj, tentu boleh sj lakukan analisa. Meski tentu lbh baik jk analisa tsb bdasar data & fakta. Trmksh

Sebelumnya, Abraham dalam acara di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (9/5/2013), menyatakan, analisis KPK mendapatkan, banyak narapidana koruptor kelas kakap yang sering keluar masuk sel tahanan untuk pulang ke rumah ataupun berjalan-jalan di mal. Temuan itu menurut dia sudah disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM.

"Kemarin Wamenkumham Denny sempat menelepon saya. Dia juga sangat tidak punya kemampuan lagi untuk bisa menangani yang seperti itu karena susah memantaunya," ujar Abraham. Denny, lanjut Abraham, meminta bantuan kepadanya untuk menampung para koruptor kelas kakap itu di rumah tahanan KPK. "Termasuk Nazaruddin. Saya bilang, Pak (Denny), kita lihat dulu, kan ini ada aturan-aturan. Kalau sudah inkracht, (napi koruptor) harus ditempatkan di rutan negara," ucap Abraham.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com