Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironis, Anak Muda Cenderung Tak Percaya Polisi

Kompas.com - 02/05/2013, 19:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Transparency International Indonesia (TII) mengadakan survei "Youth Integrity Survey" untuk mengetahui opini anak muda terhadap integritas sebuah institusi. Ironisnya, dari sembilan institusi yang dijadikan contoh, anak muda cenderung memiliki opini yang buruk terhadap institusi keamanan.

Dari 2.000 responden yang disurvei di 50 kelurahan di DKI Jakarta, hanya 34 persen responden yang percaya jika institusi keamanan merupakan institusi yang baik dan bersih dari korupsi. Sementara itu, institusi lain yang juga dianggap buruk kinerjanya yaitu institusi administrasi nasional. Hanya 44 persen responden anak muda yang menganggap institusi ini terbebas dari praktik korupsi. Institusi administrasi termasuk kantor Pajak, Imigrasi, dan Samsat.

"Ironisnya, survei ini menemukan bahwa lembaga-lembaga yang diharapkan mendidik, melayani, dan memproteksi kaum muda, justru memberi contoh buruk," kata Manager Riset YIS, Lia Toriana, dalam jumpa pers hasil survei TII, di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

"Ini harus menjadi keprihatinan bersama para pemimpin dan kaum muda itu sendiri," lanjutnya.

Lia melanjutkan, selain dua institusi tersebut, ketujuh institusi lain yang menjadi contoh pilihan telah memperoleh tingkat kepercayaan pemuda di atas 60 persen. Ketujuh institusi itu yakni administrasi lokal (65 persen), pendidikan swasta (68 persen), kesehatan swasta (72 persen), pendidikan negeri (73 persen), BUMN (73 persen), kesehatan negeri (77 persen), dan bisnis swasta (79 persen).

Lia mengatakan, survei ini dilakukan TII antara bulan Juli hingga Desember 2012 dengan mengambil sampel di 50 kelurahan di DKI Jakarta. Anak muda yang disurvei berusia 16-30 tahun, sedangkan orang dewasa yang turut disurvei sebagai data pembanding berusia 31-65 tahun. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif dari persepsi atau pendapat yang hendak diteliti.

Sementara untuk data kualitatif dilakukan melalui diskusi kelompok terarah (focus group discussion) yang juga dilakukan secara langsung oleh tim peneliti. Survei menggunakan teknik stratified random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com