JAKARTA, KOMPAS.com — Transparency International Indonesia (TII) mengadakan survei "Youth Integrity Survey" untuk mengetahui opini anak muda terhadap integritas sebuah institusi. Ironisnya, dari sembilan institusi yang dijadikan contoh, anak muda cenderung memiliki opini yang buruk terhadap institusi keamanan.
Dari 2.000 responden yang disurvei di 50 kelurahan di DKI Jakarta, hanya 34 persen responden yang percaya jika institusi keamanan merupakan institusi yang baik dan bersih dari korupsi. Sementara itu, institusi lain yang juga dianggap buruk kinerjanya yaitu institusi administrasi nasional. Hanya 44 persen responden anak muda yang menganggap institusi ini terbebas dari praktik korupsi. Institusi administrasi termasuk kantor Pajak, Imigrasi, dan Samsat.
"Ironisnya, survei ini menemukan bahwa lembaga-lembaga yang diharapkan mendidik, melayani, dan memproteksi kaum muda, justru memberi contoh buruk," kata Manager Riset YIS, Lia Toriana, dalam jumpa pers hasil survei TII, di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
"Ini harus menjadi keprihatinan bersama para pemimpin dan kaum muda itu sendiri," lanjutnya.
Lia melanjutkan, selain dua institusi tersebut, ketujuh institusi lain yang menjadi contoh pilihan telah memperoleh tingkat kepercayaan pemuda di atas 60 persen. Ketujuh institusi itu yakni administrasi lokal (65 persen), pendidikan swasta (68 persen), kesehatan swasta (72 persen), pendidikan negeri (73 persen), BUMN (73 persen), kesehatan negeri (77 persen), dan bisnis swasta (79 persen).
Lia mengatakan, survei ini dilakukan TII antara bulan Juli hingga Desember 2012 dengan mengambil sampel di 50 kelurahan di DKI Jakarta. Anak muda yang disurvei berusia 16-30 tahun, sedangkan orang dewasa yang turut disurvei sebagai data pembanding berusia 31-65 tahun. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif dari persepsi atau pendapat yang hendak diteliti.
Sementara untuk data kualitatif dilakukan melalui diskusi kelompok terarah (focus group discussion) yang juga dilakukan secara langsung oleh tim peneliti. Survei menggunakan teknik stratified random sampling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.