Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun Merapat ke Golkar

Kompas.com - 05/03/2013, 17:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang penetapan daftar calon anggota sementara (DCS) untuk Pemilu 2014, Partai Golkar mendapat limpahan politisi-politisi dari partai lain. Beberapa di antaranya yakni anggota Komisi I dari Fraksi PKB, Lily Wahid, dan mantan anggota DPR dari Fraksi PKS, Misbkahun.

"Misbakhun sudah pasti (bergabung), kalau Lily Wahid belum pasti," ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ade Komarudin di Gedung Kompleks Parlemen, Selasa (5/3/2013). Dia mengatakan, komunikasi dengan Lily Wahid memang sudah dilakukan.

Bahkan, kata Ade, Lily pernah datang ke ruangan Ade, tetapi saat itu dia sedang tidak ada di ruangan. "Saya belum tahu lagi kelanjutannya bagaimana," ucap Ade.

Sementara Misbakhun, ujar Ade, sudah bergabung menjadi fungsionaris Partai Golkar. Selain dua nama itu, Ade mengatakan, Partai Golkar juga mendapat limpahan dua politisi lain, yakni Maiyasyak Johan yang berasal dari Partai Nasdem serta Fernandes dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Maiyasyak awalnya adalah anggota Komisi I dari Fraksi PPP. Ia kemudian mengundurkan diri dari partai itu dan bergabung dengan Partai Nasdem. Namun, belum sampai sebulan, Maiyasyak kembali memutuskan keluar dan melabuhkan pilihannya pada Partai Golkar.

Saat Maiyasyak kembali pindah partai, PPP sempat mengutarakan bahwa ia memang sudah bermasalah di daerah pemilihannya di Sumatera Utara, dinilai jarang berkomunikasi datang saat reses. Kendati demikian, Ade mengaku partainya masih percaya akan kapabilitas Maiyasyak.

"Maiyasyak siapa bilang ada masalah di dapilnya? Enggak kok. Dia baik-baik saja, sekarang juga akan ditempatkan di dapil itu," kata Ade. Semua politisi itu, lanjutnya, datang dengan sendirinya. "Kami tidak merekrut, orang yang datang ke kami karena satu visi dengan Golkar," ucapnya.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com