Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum Bagi "Apa Adanya"

Kompas.com - 27/02/2013, 17:49 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, memberikan buku berjudul Apa Adanya, Catatan Harian Tentang Anas Urbaningrum kepada kerabat yang mengunjungi kediamannya di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (27/2/2013). Mereka yang diberikan buku di antaranya mantan Wakil Ketua MPR AM Fatwa dan rekan Anas di HMI, Yayat Rasyid.

"Saya datang untuk menggembirakan dan saling mendoakan. Tadi kan saya bawakan buku Dari Cipinang ke Senayan. Saya ini juga dihadiahi buku Anas, Apa Adanya," ujar Fatwa seusai bertemu dengan Anas. Fatwa mengaku hanya ngobrol santai dan memberikan dukungan moril. Dia yang pernah ditahan di LP Cipinang semasa menjadi aktivis itu pun menyarankan untuk ditulis kembali buku tentang Anas.

"Saya tadi menyarankan mulai dari sekarang ditulis 'Ada Apanya Anas' atau 'Anas Ada Apanya'. Jadi, kita ngobrol santai saja," terang Fatwa. Buku yang ditulis oleh M Rahmad itu juga diberikan kepada rekan Anas, Yahya Rasyid.

Yahya juga mengaku datang untuk memberi dukungan dan semangat untuk mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu. Dia mengatakan, Anas begitu tegar. Ia pun sempat mengabadikan foto bersama Anas.

Anas terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru. "Dia terlihat sangat tegar menghadapi cobaan ini," ujarnya.

Seperti diketahui, Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2013). Hal itu dilakukannya setelah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus dugaan gratifikasi pada proyek Hambalang.

Hingga saat ini, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengaku tidak terlibat kasus korupsi proyek Hambalang. Anas mengatakan, tuduhan dan pengunduran dirinya baru permulaan, ibarat halaman pertama dari sebuah buku.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com