JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Kamis (31/1/2013) malam hari ini masih melakukan pemeriksaan di Gedung C, Kementerian Pertanian (Kementan). Petugas KPK melakukan pemeriksaan di lantai 6 dan lantai 8 gedung tersebut.
Ini berarti, sejak tiba pada pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 19.30 WIB petugas KPK sudah memeriksa selama 9 jam. Erwin, petugas keamanan lantai 8 gedung C mengatakan saat ini beberapa petugas KPK masih berada di dua lantai tersebut.
"Iya masih ada, kalau saya belum pulang, berarti mereka (petugas KPK) masih belum pulang. Biasanya saya kan pulang jam 4 (sore) tadi," kata Erwin, Kamis (31/1/2013).
Pada lantai 8 sendiri, petugas KPK menyambangi ruangan Ditjen Kesmavet dan Pascapanen. Sementara itu, pada lantai 6 sebelumnya petugas KPK menyambangi dua ruangan berbeda yakni ruangan Sekertariat Ditjen Peternakan dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Erwin mengatakan, pada ruangan Ditjen Kesmavet dan Pasca Panen sendiri petugas KPK memeriksa satu ruangan dari empat ruangan yang ada. "Yang tadi di cek itu ruangan PSKPH," ujar Erwin.
Pemeriksaan tersebut sendiri ketahui terkait kasus dugaan suap daging sapi impor yang mana KPK sendiri sudah empat orang sebagai tersangka. Mereka adalah Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi yang merupakan Direktur PT Indoguna Utama, serta Ahmad Fathanah dan Presiden PKS Lutfi Hassan Ishaq.
Selain di Kementan, penyidik KPK juga memeriksa tiga tempat berbeda lain pada hari ini, antara lain di Kantor PT Indoguna di Pondok Bambu, di rumah tersangka Arya Abdi Effendi di kawasan Taman Duren Sawit, dan di kediaman Ahmad Fathanah, Apartemen Margonda kamar 605, Depok.
KPK menyita uang Rp 1 miliar yang disimpan dalam kantong plastik dan koper dalam kaitan kasus suap daging impor itu. Informasi dari KPK menyebutkan, uang yang dijanjikan PT Indoguna terkait kebijakan impor daging sapi ini mencapai Rp 40 miliar. Adapun uang Rp 1 miliar yang ditemukan saat penggeledahan tersebut diduga hanya uang muka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.