Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Pertengahan Januari

Kompas.com - 09/01/2013, 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Data citra satelit cuaca menyebutkan perlu diwaspadai cuaca ekstrem hingga pertengahan Januari 2013 karena saat ini seluruh wilayah Indonesia diliputi awan tebal pembawa potensi hujan lebat dan angin kencang penyebab banjir disertai longsor.

"Laut di sekitar Indonesia saat ini cukup hangat, lebih hangat dua derajat dari rata-rata. Itu berarti penguapan lebih masif yang menjadi sumber pembentukan awan," kata Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin di Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Seberapa ekstrem, menurut dia, bisa dilihat dari peta angin yang menunjukkan adanya daerah tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara dengan tekanan sekitar 998 millibar (mbar) lebih rendah daripada rata-rata yang sekitar 1.013 mbar.

Daerah tekanan rendah itu, lanjutnya, berpotensi menimbulkan pusat badai (siklon) tropis yang menyedot udara di sekitarnya dan berpotensi menimbulkan angin kencang. Berdasarkan data, kecepatan angin saat ini sekitar 40 knot (80 km per jam).

"Bukti badai yang dinamai Narelle telah terbentuk di selatan Nusa Tenggara. Badai itu akan bergerak ke arah barat menuju selatan Jawa sebelum akhirnya melemah dan hilang," katanya.

Karena pusat badai adalah daerah tekanan rendah, udara di sekitarnya disedot, sehingga menimbulkan angin kencang yang berdampak pada terjadinya gelombang tinggi di laut sekitar pusat badai.

"Jadi, laut di sekitar Nusa Tenggara, Jawa, dan Sulawesi berpotensi kena dampak berupa gelombang tinggi 2-6 meter," ujarnya.

"Pusat badai itu juga menyedot awan di sekitarnya sehingga di pusat badai, awan akan sangat tebal. Karena badai bergerak ke barat, kumpulan awan juga akan mengikutinya menuju sebagian wilayah Jawa," katanya.

Kandungan massa air di awan tersebut menjulang sangat tinggi dan sangat masif. Itu berarti wilayah di sekitar pusat badai yang sedang menuju ke barat itu berpotensi diguyur hujan lebat disertai angin kencang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Nasional
    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    Nasional
    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Nasional
    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Nasional
    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Nasional
    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nasional
    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    Nasional
    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Nasional
    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Nasional
    KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

    KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

    Nasional
    Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

    Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

    KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com