BOGOR, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, keputusan DPP Partai Demokrat untuk mencopot Ruhut Sitompul dari kepengurusan merupakan bagian dari strategi.
Menurut dia, rotasi kepengurusan yang dilakukan partainya merupakan salah satu bagian dari rencana pemenangan Pemilu 2014.
"Kalau ada perubahan strategi tentu ada perubahan formasi. Kemungkinan ini salah satu pertimbangannya adalah strategi 2014," ujar Gede Pasek, di sela acara Silaturahim Nasional dan Resepsi HUT-11 Partai Demokrat, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (14/12/2012).
Pasek mengaku tidak tahu pasti alasan di balik pergantian kepengurusan pusat partai. Menurut dia hal itu merupakan hak dari user di tubuh partai.
"User itu ya pak ketua umum dan sekretaris jenderal. Surat itu ditandatangani oleh ketum dan sekjen, sedangkan kami kan hanya menjalankan tugas, dan sebagai kader harus siap ditempatkan di mana saja," ujar dia.
Dia mengibaratkan rotasi kepengurusan layaknya strategi bermain bola. Dalam konteks rotasi tersebut menurut dia apabila ada seorang kader yang dikeluarkan dari jajaran pemain utama, maka hal itu merupakan wewenang dari user.
"Ibarat bermain bola kan ada evaluasi, loyalitas, lalu ditata ulang. Strateginya misalnya dari 4-4-2 menjadi 4-4-3, biasa, dan tidak selamanya kader yang diganti akan kembali menjadi starter, semua tergantung user," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ruhut diberhentikan dari kepengurusan Partai Demokrat. Posisi Ruhut sebagai Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi digantikan oleh Nurul Qomar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.