Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Kalah dari Timor Leste

Kompas.com - 06/12/2012, 14:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang dirilis Transparency International Indonesia (TII) menunjukkan negeri ini masih belum lepas dari budaya korupsi yang sudah mendarah daging.

Hal tersebut terlihat dari IPK Indonesia yang turun dari peringkat 110 menjadi 118 tahun ini. Peringkat IPK Indonesia juga masih kalah dengan Timor Leste.

Sekretaris Jenderal TII Natalia Soebagjo mengatakan bahwa IPK yang dibuat TII berasal dari 13 survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei internasional.

Namun, tahun ini memiliki metodologi yang berbeda dibandingkan tahun lalu. Metode IPK yang baru memungkinkan perbandingan antar waktu dengan melakukan agregasi terhadap skor dari indeks-indeks sumber dan bukan melakukan agregasi terhadap urutan dari negara-negara pada indeks sumber.

IPK yang dibuat TII merupakan gabungan indeks persepsi korupsi dari banyak lembaga survei di dunia dengan berbagai macam indikator yang digunakan untuk membandingkan antarnegara.

Dengan metode yang lama, perubahan skor antartahun sebuah negara bisa disebabkan karena perubahan yang terjadi di negara lain, bukan karena perubahan di negara itu sendiri.

Sementara dengan metode yang baru, skor antar tahun suatu negata bisa dibandingkan. Sehingga perubahan skor tersebut bisa diinterprestasikan sebagai representasi perbaikan atau kelemahan usaha pemberantasan korupsi.

Perubahan lain yang dilakukan adalah rentang skala dari IPK. Jika pada metode yang lama, IPK dihitung dengan skor 0-10 (0 dipersepsikan sangat korup, 10 sangat bersih) diubah menjadi 0-100 (0 dipersepsikan sangat korup, 100 sangat bersih). Dengan demikian, skor IPK Indonesia tidak sesederhana mengonversikannya dengan mengalikan skor lama dengan angka 10.

Pada tahun 2012, IPK Indonesia 32.

"Secara regional. Indonesia tidak mengalami banyak perubahan. Masih ada di jajaran bawah apabila dibandingkan skor CPI (IPK) tiap negara di Asia Tengara. Skor 32 ini menunjukkan bahwa Indonesia masih belum keluar dari situasi korupsi yang mengakar," ujar Natalia, Kamis (6/12/2012), dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Jakarta.

Peringkat Indonesia sejajar posisinya dengan Republik Dominika, Ekuador, Mesir, dan Madagaskar. Secara regional, Indonesia masih kalah dengan Singapura (skor IPK 87), Brunei Darussalam (55), Malaysia (49), Thailand (37), Filipina (34), dan Timor Leste (33).

Jika dilihat secara global, lima negara dengan skor tertinggi adalah Denmark (90), Finlandia (90), Selandia Baru (90), Swedia (88), dan Singapura (87). Sementara lima negara dengan skor terbawah yakni Somalia (8), Korea Utara (8), Afghanistan (8), Sudan (13), dan Myanmar (15).

"Dengan kondisi seperti ini TI Indonesia akan terus dan memperkuat gerakan anti korupsi berbasis masyarakat dengan mengembangkan gerakan sosial anti korupsi yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat," ucap Natalia.

Selain itu, Natalia mengatakan perlunya dukungan penyidikan dan penindakan kasus-kasus korypsi skala besar. Kemandirian dan kredibilitas lembaga penegak hukum juga harus ditingkatkan.

"Pelemahan terhadap KPK harus dihentikan," ucap Natalia.

Natalia mengungkapkan salah satu yang survei yang digunakan TII untuk merilis IPK Indonesia juga melibatkan kalangan pengusaha sebagai responden. Oleh karena itu, Natalia melihat jika ingin meningkatkan IPK, Indonesia harus membenahi pelayanan publik dan perizinan usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com