Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tandatangan Dukungan HMP Belum Digalang

Kompas.com - 27/11/2012, 12:11 WIB
Anita Yossihara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, tanda tangan dukungan penggunaan hak menyatakan pendapat (HMP) untuk menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran dalam pemberian dana talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century, belum juga digalang. Padahal penggunaan HMP baru bisa diusulkan jika didukung minimal 25 anggota DPR.

Anggota Tim Pengawas (Timwas) Century DPR Bambang Soesatyo, Selasa (27/11/2012), mengakui jika penggalangan tanda tangan pengajuan usulan penggunaan HMP belum dimulai. "Belum. Timwas akan melaporkan dulu ke paripurna," kata politikus Partai Golkar yang gencar mewacanakan HMP tersebut.

Rencananya, Timwas Century terlebih dahulu akan melaporkan hasil kerjanya dalam rapat paripurna sebelum Masa Persidangan II Tahun Sidang 2012-2013 berakhir, pertengahan Desember nanti. Setelah itu, barulah usulan penggunaan HMP digulirkan.

"Jika disepakati, HMP akan digulirkan pada awal masa sidang depan (Masa Persidangan III Tahun Sidang 2012-2013), yaitu bulan Januari," ujar Bambang.

Sebenarnya usulan HMP pernah digulirkan pada tahun 2010 lalu. Saat itu, usulan penggunaan HMP sudah ditandatangani oleh 106 anggota DPR. Namun, usulan itu belum sempat diajukan ke pimpinan DPR.

Bambang beralasan, usulan penggunaan HMP tak jadi diajukan karena saat itu masih banyak pihak yang belum yakin tentang adanya tindak pidana korupsi dalam kasus Century. Sedangkan saat ini, KPK telah menyatakan adanya dugaan korupsi dalam kasus Century. Bahkan, KPK sudah menetapkan dua orang tersangka.

Oleh karena itu, menurut Bambang, DPR perlu menggunakan HMP. Langkah politik itu dibutuhkan untuk menuntaskan kasus Century sekaligus menghilangkan beban serta sandera bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com