Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Indonesia Dipertaruhkan di Forum ASEAN

Kompas.com - 07/11/2012, 17:37 WIB
Nasrullah Nara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Anggota Komisi IX DPR, Zuber Safawi, mendesak pemerintah untuk menyosialisasikan protokol PBB tentang pencegahan perdagangan manusia (human trafficking) di forum ASEAN pekan mendatang. 

Selaku Ketua ASEAN, posisi Indonesia amat dipertaruhkan dalam membenahi buruh migran di kawasan Asia Tenggara.

"Sebagai Ketua ASEAN, pemerintah hendaknya punya andil dan tanggung jawab besar menghentikan kasus perdagangan TKI di negara-negara penempatan, seperti Malaysia dan Singapura. Andil tersebut harus ditampakkan dalam agenda forum ASEAN Summit ke-21 yang akan digelar 17-20 November mendatang di Phnom Pehn, Kamboja," kata Zuber, Rabu (7/11/2012) di Jakarta.

Zuber menilai, iklan-iklan penawaran TKI di dua negara tersebut sudah melampaui batas.  "Menawarkan TKI seperti barang dagangan, bahkan dengan dipajang di etalase, ini lebih vulgar daripada human trafficking," katanya.

Ia menilai, praktik human trafficking saja dilakukan masih secara sembunyi-sembunyi. Namun, model menawarkan TKI dengan dipajang di etalase mal seharusnya tidak terjadi di negara yang beradab.

Pemerintah Indonesia, lanjut Zuber, diminta mengingatkan para anggota ASEAN, terutama Malaysia dan Singapura, akan adanya pelarangan perdagangan manusia dalam protokol PBB.

Protokol tersebut berbunyi: "Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in Persons, Especially Women and Children, Supplementing the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Protokol untuk mencegah, menindak, dan menghukum perdagangan orang, terutama wanita dan anak-anak; suplemen konvensi PBB tentang kejahatan internasional terorganisasi). "

Sebelumnya dikabarkan beberapa agen penyalur di Singapura memajang TKI di etalase mal layaknya barang dagangan. Padahal, kasus ini terjadi tak lama berselang  setelah Pemerintah Indonesia memprotes keras iklan di media massa Malaysia yang berbunyi TKI on Sale.  

Indonesia harus mengembalikan citra dan martabat bangsa di mata dunia, terutama masalah TKI ini, melalui forum-forum diplomatik.  "Minta negara-negara bersangkutan menindak tegas para agen penyalur mereka. Ini tugas pemerintah yang utama," ujar politikus PKS ini.

Tugas pemerintah selanjutnya adalah memastikan para TKI yang berangkat telah memiliki kepastian tujuan kerja dan majikan.

"Job ordernya juga harus jelas, adanya perjanjian kerja secara profesional, termasuk data lengkap majikan dan keluarganya, sehingga TKI tidak terlunta-lunta di sana dan mudah dimanfaatkan," kata Zuber.

Zuber juga meminta pemerintah melaksanakan moratorium secara tetap tetapi bertahap untuk mengurangi TKI informal dan ilegal.  

Ia menyayangkan, setelah moratorium pengiriman TKI ke Malaysia selama dua tahun (2009-2011), permasalahan TKI tetap sama, tidak ada perubahan yang lebih baik.  

"Pembenahan harus menyeluruh, stop TKI ilegal dan informal dulu, serta perbanyak TKI terampil untuk sektor formal, buat cetak birunya segera," ujar Zuber.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com