Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSN: PDIP Terpopuler, Pemilih Gerindra Terloyal

Kompas.com - 15/10/2012, 21:01 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinyatakan sebagai partai paling populer di masyakarat. Sebanyak 98,8 persen responden mengaku telah mengenal atau minimal mendengar nama PDI-P. Hal ini berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional (LSN) pada 10 sampai 24 September 2012 terhadap 1.230 responden yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia dengan margin of error -/+ 2,8 persen.

Di posisi kedua, ada Golkar, yakni sebanyak 98,1 persen, Partai Demokrat sebanyak 97,6 persen, PPP sebanyak 95,2 persen, Gerindra sebanyak 94,6 persen, PAN sebanyak 94,5 persen, PKB sebanyak 93,6 persen, Hanura sebanyak 92,1 persen, PKS sebanyak 91,7 persen, dan Nasdem sebanyak 83,1 persen.

"Popularitas parpol lama masih saling bersaing untuk populer di mata masyarakat. Namun partai baru, seperti Nasdem pelan-pelan popularitasnya terus naik,"kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry ketika meluncurkan hasil survei di Jakarta, Senin.

Terkait partai dengan pemilih terloyal, Gerindra menduduki peringkat pertama. Sebanyak 87,1 persen responden mengaku akan mendukung Gerindra pada Pemilu 2014 mendatang. Selanjutnya, secara berurutan, ada Hanura sebanyak 87,1 persen, Golkar sebanyak 64,6 persen, PDIP sebanyak 61,6 persen, PKB sebanyak 57,1 persen, PPP sebanyak 46,4 persen, PKS sebanyak 46 persen, PAN sebanyak 30,3 dan Demokrat sebanyak 13,1 persen.

Menurut Umar, perolehan tingkat loyalitas pendukung parpol tersebut berpengaruh pada kemantapan pemilih untuk mendukung parpol pilihannya. Terkait loyalitas, LSN mengatakan, ada kecenderungan beralihnya konstituen Partai Demokrat dan parpol Islam ke parpol lainnya.

"Dari hasil analisis cross-tabulation yang dilakukan LSN, konstituen Partai Demokrat dan sejumlah partai Islam cenderung melakukan migrasi ke partai-partai yang dinilai publik sebagai partai bersih dan berideologi nasionalis," kata Umar.

LSI mencatat, pemilih Partai Demokrat dan parpol Islam dipredikasi akan beralih ke Gerindra dan Golkar. Pemilih Partai Demokrat yang berpindah ke Gerindra diperkirakan sebesar 19,2 persen, sedangkan ke Golkar 14,3 persen. Sementara itu, pemilih Partai Demokrat yang memilih Partai Hanura 8,2 persen, Partai Nasdem sebanyak 7,3 persen, PDI P sebanyak 4,4 persen, partai lainnya sebanyak 8,4 persen, dan tidak terdeteksi 25,1 persen.

Sementara itu, jumlah pemilih PKS, PPP, PAN, dan PKB, yang beralih ke Gerindra diperkirakan sebesar 53,5 persen, ke Golkar sebesar 31,7 persen, ke Hanura sebesar 16,1 persen, ke Nasdem sebesar 14,5, ke PDIP sebesar 13,3 persen, ke partai lainnya sebesar 18,1 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com