Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kewalahan, Wakapolri Sarankan KPK Limpahkan Kasusnya

Kompas.com - 26/09/2012, 22:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah penyidiknya ditarik kembali ke Mabes Polri, penanganan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terganggu. Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Sukarna pun menawarkan, jika KPK kewalahan menangani kasus korupsi, bisa dilimpahkan kepada Kepolisian dan kejaksaan Agung.

Menurut Nanan, hal tersebut tertuang pada Pasal 44 Ayat (4) UU No 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Korupsi). Pasal tersebut berbunyi, dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi berpendapat bahwa perkara tersebut diteruskan, Komisi Pemberantasan Korupsi melaksanakan penyidikan sendiri atau dapat melimpahkan perkara tersebut kepada penyidik Kepolisian atau Kejaksaan.

Maka, menurut Nanan, jika KPK kewalahan karena kekurangan penyidik, ia menyarankan KPK melimpahkan kasus tersebut.

"Wah, saya kewalahan nih, menangani kasus, saya kurang penyidik, nih. Loh, Pasal 44 dong dibaca. Ya, kan, dapat melimpahkan kepada kejaksaan, kepolisian. Silakan pisahkan kasus yang levelnya Kabupaten, kasih Kapolres, yang levelnya provinsi kasih Kapolda, yang levelnya ini, kasih Mabes Polri," kata Nanan di Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Nanan menambahkan, jika KPK tak percaya kasusnya ditangani Polri atau Kejaksaan Agung, maka KPK berhak untuk mengawasi. Nanan menjelaskan, dalam Pasal 6, 7, 8, 9 itu, maka KPK bisa mengawasi, mengoordinir, mensupervisi, bahkan mengambil alih, apabila Pasal 9 terpenuhi.

"Kemudian, wah enggak percaya? Ya, pakai Pasal 6, 7, 8. Pasal 9 terpenuhi, Pasal 10, pakai Pasal 50. Kalau merasa kewalahan, kenapa disekapin sendiri, kasih dong ke kita," ujar Nanan.

Namun, Nanan menuturkan bahwa Polri selalu mendukung KPK untuk sama-sama memberantas korupsi. Nanan meminta para lembaga penegak hukum sebaiknya bersinergi untuk memberantas korupsi dan tidak berebut kasus atau kewenangan.

"Enggak ada niat kita untuk preteli semuanya," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com