WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama bersumpah akan mengejar dan membawa para pembunuh Duta Besar John Christopher Stevens ke muka hukum.
Meski insiden itu menyebabkan korban jiwa warga Amerika, Obama kepada para wartawan, Rabu (12/9/2012), memastikan hubungan antara AS dan Libya tidak akan terganggu.
"Keadilan akan ditegakkan," kata Obama saat menyampaikan pernyataan resminya di Rose Garden, Gedung Putih.
"Sangat tragis bahwa Chris Stevens tewas di Benghazi, di kota yang dia coba selamatkan," ujar Obama sambil memuji peran Stevens dalam proses penggulingan Kolonel Moammar Khadafy.
Pernyataan Obama ini sekaligus menepis kritikan rivalnya dalam pemilihan presiden, Mitt Romney. Kandidat Partai Republik itu mengatakan, pemerintahan Obama terlihat bersimpati pada pelaku serangan di Benghazi.
Menurut Romney, pemerintahan Obama justru mengirimkan sinyal yang beragam ke dunia internasional terkait serangan di kantor Konsulat AS tersebut.
Aksi memprotes film yang dianggap menghina Nabi Muhammad itu kini menyebarkan dampaknya ke seluruh dunia.
1. Kepolisian Nigeria kini dalam keadaan siaga merah.
2. Kedubes AS di Aljazair memperingatkan warganya di negeri itu untuk menunda perjalanan yang tak terlalu penting.
3. Polisi Tunisia menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa dekat ibu kota Tunis.
4. Unjuk rasa juga dilaporkan terjadi di Khartoum, Sudan, di depan Konsulat AS di Casablanca, Maroko, dan sejumlah perwakilan PBB di Jalur Gaza.
5. Pemerintah Afganistan memerintahkan pemblokiran situs YouTube sampai video kontroversial itu dihapus. Namun, YouTube masih bisa diakses di Kabul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.