Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalkan Peran TNI

Kompas.com - 06/09/2012, 17:57 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan mengatakan, peran strategis Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu dioptimalkan secara modern guna mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Bahkan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono bersama Dewan Perwakilan Rakyat, selayaknya memperbesar kebutuhan anggaran pertahanan di bidang modernisasi peralatan tempur TNI, sehingga dapat memelihara kedaulatan negara RI di semua tempat, baik darat maupun laut," jelas Syahganda di Jakarta, Kamis (6/9/2012) petang.

Menurutnya, peningkatan kapasitas TNI yang optimal merupakan keniscayaan atas perkembangan kemodernan itu sendiri, dan juga akibat pengaruh luas kepulauan di tanah air.

Di samping itu, penguatan bobot TNI akan otomatis mengusir rasa kuatir seluruh rakyat terhadap angguan pihak asing dalam usahanya merenggut wilayah RI, termasuk oleh upaya tidak bertanggungjawab yang ingin menjual pulau-pulau kebanggaan nusantara, seperti kini muncul di pemberitaan media terkait rencana menjual Pulau Gambar di Laut Jawa serta Pulau Gili Nanggu di Lombok.

"Kalau peran TNI terus diperkuat maka tidak akan ada yang berani untuk mengutak-atik batas-batas wilayah RI, apalagi berpikir untuk menjualnya," tegas Syahganda.

Ia mengungkapkan, Indonesia telah mengalami pengalaman pahit dalam konflik Pulau Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia, yang membuat keduanya beralih ke penguasaan Malaysia berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional. Peristiwa itu, lanjut Syahganda, tidak boleh terulang mengingat setiap jengkal wilayah negara RI harus dipertahankan dengan segala cara, sejak sebelum hadirnya ancaman ataupun pada saat musuh muncul di hadapan negara.

Ia menilai, TNI memiliki kemampuan teknis memadai untuk tugas-tugas pemeliharaan wilayah, namun tidak boleh dibiarkan kekurangan perangkat pendukung tugasnya terkait kelengkapan teknologi tempur serta alat-alat lainnya.

"TNI itu, kan dari sejarahnya sudah terlatih dalam mempertahankan wilayah dan juga merebut wilayah dari rongrongan musuh melalui keberanian dan kemampuan tempurnya, tapi tanpa dukungan alat-alat perang yang canggih maka TNI pasti merugi besar selain tidak banyak berdaya," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com