Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla dan Gajah Mada

Kompas.com - 04/09/2012, 09:25 WIB

KOMPAS.com - Kamis pagi, 9 Agustus 2012, di tempat tinggalnya di Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla baru selesai olahraga jalan kaki sejauh 5 kilometer. Setelah olahraga yang rutin dilakukan itu, ia menerima wartawan sesuai dengan janji sebelumnya.

Setelah olahraga dan pertemuan itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu bersiap-siap untuk terbang ke Myanmar. JK ke Myanmar atas undangan pemerintah negeri yang sedang punya masalah terkait kerusuhan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) itu.

Myanmar membutuhkan sentuhan kemanusiaan dari JK. JK dipandang punya pengalaman melakukan gerak kemanusiaan dan mewujudkan upaya perdamaian di tempat-tempat terjadinya kerusuhan SARA. Tidak hanya di Tanah Air, JK juga melakukan gerak kemanusiaan dan mewujudkan upaya perdamaian di sejumlah tempat di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika.

Selain soal rencana keberangkatannya ke Myanmar, percakapan dengan wartawan saat itu juga menyangkut peta politik di Indonesia. Pemilu Presiden 2014 menarik perhatian. Ia mendengar informasi tentang terbentuknya Gerakan Indonesia Memilih yang digagas Komaruddin Hidayat, Teten Masduki, Anies Baswedan, Garin Nugroho, Didik J Rachbini, Sukardi Rinakit, dan beberapa orang lain. JK mengatakan, ”Saya berteman baik dengan tokoh-tokoh ini.”

Kemudian, JK juga mengatakan, apabila soal pencalonan presiden mendatang tidak dibicarakan dan diatur dengan baik, bisa jadi tahun 2013 akan menjadi tahun kebingungan. Panjang lebar ia menjelaskan tentang prediksi suasana sosial, politik, dan peta politik yang sampai pada kesimpulan sementara, ”Tahun 2013 bisa menjadi tahun kebingungan.”

Minggu (2/9) siang, JK baru pulang ke Jalan Brawijaya Raya setelah main golf. Paginya ia juga sempat jalan kaki keliling sebuah hotel di depan rumahnya. Ia tampil sehat bugar ketika menerima wartawan.

Banyak yang ia jelaskan tentang peta politik Indonesia setelah tahun 1998 hingga kini. Ia hanya tersenyum ketika diperlihatkan kepadanya buku tulisan Roy BB Janis berjudul Wapres: Pendamping atau Pesaing.

Dalam buku tersebut, Roy Janis yang Senin kemarin mendaftarkan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk ikut Pemilu 2014 itu, antara lain, menyebutkan, Jusuf Kalla sama dengan Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit (abad ke-14 sampai ke-16).

Tanpa ”Gajah Mada” dari Watampone, Sulawesi Selatan, ini, istana wakil presiden yang diapit Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Balaikota DKI Jakarta itu sunyi dari tawa riang insan pers.
(J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com