Pertanyaan evaluatif pertama berkaitan dengan pembentukan doktrin perang tank. Saat ini TNI AD cenderung mengandalkan doktrin perang infanteri untuk menggelar operasi matra darat dan operasi gabungan. Pusat kekuatan (center of gravity) dari doktrin ini adalah kemanunggalan TNI dengan rakyat yang mendukung strategi pertahanan semesta yang ditopang oleh strategi pertahanan berlapis dan perang berlarut.
Kehadiran tank Leopard akan mengharuskan TNI AD mengembangkan cara bertempur yang menjadikan mobilitas dan daya hancur (fire power) sebagai pusat kekuatan militer. TNI AD harus membentuk suatu cara bertempur yang tidak lagi menjadikan tank hanya sebagai pendukung gerak pasukan infanteri, tetapi menjadikan unit tank sebagai kekuatan mekanik darat yang bisa melakukan operasi militer mandiri.
Proses diferensiasi yang membedakan pasukan infanteri dan unit mekanik ini menjadi syarat utama bagi pembentukan suatu doktrin perang tank modern. Proses ini nantinya tidaklah berujung pada pemisahan ketat antara gelar pasukan infanteri dan kavaleri mekanik, tetapi justru akan bermuara pada integrasi antarkekuatan darat.
Integrasi ini akan tercapai jika pasukan infanteri dan kavaleri berhasil mengembangkan strategi tempur khas mereka, lalu berupaya untuk membentuk doktrin operasi darat gabungan yang melebur diferensiasi kekuatan tersebut menjadi satu kekuatan darat yang andal.
Proses transformasi tersebut tidak berhenti pada pengembangan doktrin dan kekuatan tempur tank yang masih mengandalkan pendekatan komponen matra (platform-based approach). Saat ini, pendekatan komponen matra tersebut harus ditingkatkan menjadi pendekatan jejaring (network-centric).
Pendekatan ini mengharuskan TNI AD mengembangkan sistem komando kendali terpadu yang melibatkan teknologi informasi terkini dan memadukannya dengan sistem komando kendali di tingkat Mabes TNI. Jika struktur jejaring informasi ini terbentuk, TNI akan memiliki kekuatan pemukul mekanik terpadu yang mengintegrasikan unit tank dan artileri TNI AD, dengan kapal perang dan kapal selam TNI AL, serta pesawat tempur TNI AU.
Pertanyaan evaluatif kedua berkaitan dengan stabilitas perbatasan. Apakah tank Leopard yang digelar di wilayah perbatasan negara dapat meningkatkan stabilitas perbatasan?