Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembangunan RS Pekerja Harus Dikaji Ulang

Kompas.com - 13/08/2012, 22:45 WIB
Hamzirwan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Keinginan PT Jamsostek membangun rumah sakit khusus pekerja harus dikaji ulang. Manajemen seharusnya memperluas jaringan pelayanan kesehatan dan meningkatkan manfaat agar peserta bisa menikmati dengan mudah.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan hal ini di Jakarta, Senin (13/8/2012).

Pembangunan rumah sakit pekerja merupakan janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada buruh saat peresmian rumah susun sejahtera sewa Jamsostek di Batam, akhir April 2012. "Buruh tidak membutuhkan rumah sakit eksklusif karena di sekitar kawasan industri sudah banyak lembaga pelayanan medis. Yang dibutuhkan adalah perluasan jaringan pelayanan kesehatan dan peningkatan manfaat bagi buruh sekeluarga supaya mereka tidak mengeluarkan biaya lagi untuk berobat," ujar Timboel.

Sampai 31 Desember 2011, Jamsostek memiliki 10,25 juta peserta yang aktif membayar iuran dan 24,03 juta yang tidak lagi membayar. Adapun pemberi kerja yang rajin membayar iuran berjumlah 153.938 perusahaan dan sebanyak 100.140 perusahaan lainnya tidak tertib membayar iuran.

Jamsostek mengelola aset senilai Rp 125,3 triliun sampai 30 Juni 2012. Hampir 90 persen aset tersebut merupakan milik pekerja yang menjadi peserta Jamsostek sesuai Undang-Undang 3/1992.

Undang-Undang Nomor 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengamanatkan Jamsostek beralih dari BUMN menjadi badan hukum publik per 1 Januari 2014 dan menjalankan program jaminan sosial ketenagakerjaan selambatnya 1 Juli 2015.

Menurut Timboel, manajemen sebaiknya berkonsentrasi kepada proses peralihan. "Kalau pun Jamsostek membangun RS buruh, siapa yang akan membiayai operasionalnya? Pengusaha juga tentu tidak mau dibebani lagi dengan hal ini karena mereka telah membayar iuran program jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek sepenuhnya," ujar Timboel.

Program pembangunan rumah susun sejahtera sewa pekerja Jamsostek jauh lebih masuk akal ketimbang membangun rumah sakit buruh. Permukiman buruh di sekitar kawasan industri akan menghemat biaya transportasi sehingga mereka bisa menabung dan meningkatkan daya beli.

Sebelumnya, saat jumpa pers perkenalan manajemen baru Jamsostek di Jakarta, Jumat lalu, Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masasya menyatakan, mereka akan membangun rumah sakit khusus pekerja tahun 2013. Elvyn mengatakan, pembangunan rumah sakit itu merupakan bagian dari rencana kerja sebelum bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

Elvyn menjelaskan, dia ingin membentuk Jamsostek sebagai lembaga berlayanan "excellent" dengan sumber daya manusia "excellent" pula. Untuk itu, Elvyn bersama tim manajemen yang baru akan menyiapkan program pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi seluruh karyawan Jamsostek.

"Kami juga akan membantu dan mendukung proses penyusunan peraturan pelaksana UU BPJS," kata Elvyn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com