Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kepuasan Masyarakat Pada Kinerja Partai Politik, Rendah

Kompas.com - 13/08/2012, 01:31 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja partai politik tergolong rendah. Masyarakat lebih memilih tokoh-tokoh dalam parpol tersebut.

Secara umum sebanyak 47,2 persen masyarakat kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kinerja partai politik yang ada. Sementara yang menjawab sangat puas atau cukup puas sebanyak 41,2 persen.

Hal itu berdasarkan hasil lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada 17-21 Juli 2012.

"Secara umum, tingkat kepuasan pada partai politik itu rendah. Elektabilitas tokoh lebih tinggi dibanding partainya," terang Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI) Widdi Aswindi, di Jakarta, Minggu (12/8/2012).

Dalam tingkat kepuasan kinerja partai politik, Partai Golongan Karya (Golkar) menempati urutan pertama. Kemudian disusul oleh PDI Perjuangan.

Sementara pada Partai Demokrat (PD), lebih banyak masyarakat yang kurang puas yakni sebanyak 44,8 persen, dibanding jawaban puas yakni 35,1 persen.

Widdi menjelaskan citra PD yang sedang menurun akibat beberapa kadernya terseret kasus korupsi, mempengaruhi ketidakpuasan masyarakat tersebut.

Sementara potensi menjelang Pemilihan Umum 2014, Partai Golkar pun masih menempati posisi pertama, yakni 30,4 persen, disusul PDIP 19,7 persen, Demokrat 10,4 persen.

Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com