JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah sudah, telah, dan terus membantu Pemerintah Myanmar dalam mengatasi konflik komunal antara etnis Rohingnya dan etnis Rakhai yang terjadi sejak Mei 2012.
Akibat konflik komunal itu, 77 orang meninggal, 109 orang luka, 5.000 rumah terbakar, 17 masjid dan 15 tempat ibadah umat Buddha rusak. Pemerintah secara multilateral dan regional aktif membahas permasalahan ini, baik di PBB, ASEAN, dan forum lainnya.
"Secara bilateral, Indonesia aktif menjalin diplomasi dan kerja sama dengan Myanmar," kata Presiden pada jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Sabtu (4/8/2012).
Presiden mengatakan, Pemerintah Indonesia juga telah menerima kedatangan 270 pencari suaka dan 124 pengungsi asal Myanmar. Presiden juga mengatakan telah mengirimkan surat kepada Presiden Myanmar Thein Sein yang mengungkapkan harapan pemerintah Indonesia agar konflik komunal itu bisa selesaikan.
"Saya juga mengusulkan, setelah mengundang PBB dan diplomat asing, Pemerintah Myanmar juga mengundang negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Saya juga mengusulkan OKI untuk datang langsung ke lokasi untuk mengetahui situasi yang sebenarnya. Harapan saya, OKI, PBB, ASEAN, dan tentu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Myanmar bisa bekerja sama untuk menyelesaikan konflik komunal ini," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada masyarakat Indonesia yang melakukan aksi kemanusiaan dan solidaritas untuk membantu penyelesaian konflik komunal di Myanmar.
Presiden berpesan agar kelompok-kelompok masyarakat itu melakukan koordinasi dan berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri RI. Presiden ingin aksi kemanusiaan dan solidaritas itu membawa manfaat bagi Indonesia dan Myanmar. Konsultasi dengan Kementerian Luar Negeri RI juga bertujuan agar Pemerintah Myanmar tak salah persepsi mengenai bantuan dari kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.