Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Gerindra Jauh Lebih Kecil daripada Prabowo

Kompas.com - 09/07/2012, 19:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra merasa bahwa perbedaan mencolok antara elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai dan Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2014 menjadi masalah serius. Untuk itu, Partai Gerindra akan berusaha meningkatkan elektabilitas partai.

"Itu problem dan masalah serius kami. Di semua survei, elektabilitas dan popularitas Prabowo sebagai capres jauh melampaui partainya. Karena itu, semua ikhtiar yang memungkinkan untuk memperbesar partai tetap kita lakukan," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2012).

Seperti diberitakan, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, popularitas Prabowo berada di urutan ketiga dengan angka 78,8 persen. Di atas Prabowo adalah Megawati Soekarno Putri (93,7 persen) dan Jusuf Kalla (88,9 persen).

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menempatkan elektabilitas Prabowo di urutan kedua dengan angka 18 persen. Di atas Prabowo adalah Megawati dengan angka 18,3 persen.

Adapun elektabilitas Partai Gerindra tak meranjak naik. Seperti hasil survei Lembaga Survei Indonesia hanya menempatkan Gerindra di posisi kedelapan dengan angka 3,7 persen.

Muzani mengatakan, untuk meningkatkan elektabilitas partai, pihaknya tengah memperbaiki kaderisasi dan menguatkan struktur partai. Nantinya, kata dia, pihaknya akan menempatkan caleg terbaik dalam setiap daerah pemilihan agar dapat meraup suara dalam pileg.

Muzani menilai tingginya popularitas Prabowo lantaran berbagai gagasan yang selama ini dilontarkan dapat diterima masyarakat. "Sehingga itu menjadi sebuah harapan besar. Kekuatan partai yang harus dimaksimalkan karena partailah yang akan meyakinkan pemilih," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com