Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Upaya Penangkapan Bupati Buol Beredar

Kompas.com - 29/06/2012, 16:40 WIB
Reny Sri Ayu

Penulis

PALU, KOMPAS.com -- Video upaya penangkapan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Buol Amran Bataliputu beredar luas melalui telepon seluler. Video berdurasi 3,26 menit itu menggambarkan bagaimana KPK dihalang-halangi pendukung Amran di Buol, Sulawesi Tengah, hingga Amran berhasil lolos.

Sebelumnya, saat dikabarkan lolos dari penangkapan itu, Selasa (26/6/2012), Amran mengatakan tidak tahu-menahu tentang hal itu. Dia bahkan menyatakan tidak pernah bertemu penyidik KPK.

Dalam penjelasannya di Jakarta, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, KPK berupaya menangkap Amran terkait upaya suap yang dilakukan A, salah satu manajer perusahaan perkebunan sawit di Buol kepada salah satu penyelenggara negara. Informasi yang beredar menyebutkan, penyelenggara negara yang dimaksud adalah Amran Batalipu.

Dalam video itu terlihat kendaraan yang diduga ditumpangi penyidik KPK, berusaha menghalang mobil yang dikendarai Amran saat keluar dari Villa Asahan, Leok, Kabupaten Buol. Upaya ini dihalang-halangi oleh pendukung Amran. Tampak dalam video, Amran marah sembari menunjuk-nunjuk ke arah penyidik KPK. Salah satu di antara pendukunya tampak mengeluarkan pisau dan mengacungkan ke arah penyidik KPK.

Setelah itu, Amran dan sejumlah orang dekatnya bergegas naik ke mobil dan duduk di depan sembari berkata pada sejumlah orang yang ada di sekitarnya, catat, catat DN-nya (kode nomor polisi kendaraan Sulawesi Tengah).

Saat meninggalkan lokasi, tampak kendaraan yang ditumpangi Amran menabrak dua sepeda motor. Adapun orang-orang yang diduga penyidik KPK, menepi menghindari kendaraan yang melaju. Tak lama kemudian, kendaraan yang diduga dikendarai tim penyidik KPK, menyusul.

KPK sudah menangkap empat orang dan menyatakan Bupati Buol Amran Batalipu sebagai tersangka. Amran adalah bupati yang kembali mencalonkan diri sebagai bupati periode berikutnya melalui Partai Golkar.

Pemilihan Bupati Buol akan berlangsung 4 Juli. Hingga Jumat (29/6/2012), Amran masih berkampanye di Buol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com