Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pendemo Anarkistis di Kedubes Malaysia Ditangkap

Kompas.com - 27/06/2012, 17:03 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan bahwa Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua orang yang terlibat aksi demonstrasi anarkistis di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Rabu (27/6/2012). Kedua orang ini dinilai menjadi bertanggung jawab atas aksi pembakaran bendera Malaysia.

Laporan ini disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab kepada Presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

"Ini menjadi respons atas keberatan Malaysia bahwa Pemerintah Indonesia tidak membiarkan hukum tetap ditegakkan," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Presiden juga telah memerintahkan kepolisian untuk memastikan keamanan di sekitar gedung-gedung milik perwakilan negara sahabat, baik di Jakarta maupun di kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia menyatakan tidak bisa menerima aksi kekerasan yang dilakukan para pengunjuk rasa terhadap kepentingan diplomatiknya di Indonesia serta memanggil diplomat Indonesia ke Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan keprihatinannya itu. Demikian laporan AFP, Senin (25/6/2012). Pemerintah Malaysia, melalui kedubesnya, juga mengirimkan nota protes ke Kementerian Luar Negeri RI.

Secara terpisah, Marty mengatakan, Indonesia merupakan negara demokrasi, dan rakyatnya dapat menyampaikan aspirasinya melalui aksi demonstrasi. Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai peraturan dan perundang-undangan dan ketentuan Konvensi Wina. Semua pihak yang terlibat dalam aksi demonstrasi yang melanggar hukum harus ditindak tegas.

"Pihak yang bertanggung jawab atas unjuk rasa yang mengakibatkan kerusakan harus ditindak," kata Marty.

Marty mengaku telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman pada Selasa (26/6/2012) kemarin. Pembicaraan dilakukan dalam suasana persahabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com