JAKARTA, KOMPAS.com — Industri pemasaran buku melalui jaringan internet (online marketing), khusus buku cetak, merasa tidak dapat bergerak leluasa akibat persaingan yang tidak ada pengaturannya. Mereka membutuhkan asosiasi industri untuk bersama-sama mengatur persaingan antar-pelaku usaha bisnis online.
Demikian diungkapkan Pejabat Eksekutif Pemasaran Bukukita.com Heru Oktaprianto, Selasa (26/6/2012), di Jakarta. Heru ditemui di tengah pameran buku bertajuk Jakarta Book Fair 2012 di Istora Senayan. Pameran akan berlangsung hingga Minggu (1/7/2012).
Menurut Heru, pihaknya sudah terbiasa dengan persaingan usaha dalam bentuk banting harga penjualan buku atau diskon antar-sesama pelaku bisnis buku online. Namun, persaingan menjadi relatif kurang sehat ketika pemain baru masuk ke industri ini.
"Pendatang baru kerap membanting harga sangat rendah. Kalau itu terjadi terlalu sering, dampaknya menjadi tidak sehat bagi kami yang sudah masuk ke industri," kata Heru.
Pada pameran tersebut terungkap bahwa membuat situs khusus penjualan barang sangat mudah dilakukan. Salah satu peserta pameran, misalnya Babastudio.com, dengan cuma-cuma memberi promosi pembuatan situs internet kepada pengunjung pameran. Padahal, harga pembuatan satu situs senilai Rp 1 juta. Situs itu bisa dengan mudah digunakan siapa pun yang ingin menjual barang secara online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.