Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Gelar Konsolidasi Internal

Kompas.com - 13/06/2012, 20:06 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menggelar pertemuan di Jakarta dalam rangka konsolidasi internal. Hal tersebut dilatarbelakangi citra partai yang terus menurun setelah digoyang oleh berbagai isu.

Akibat dari hal tersebut citra partai Demokrat terus menurun. Bahkan sesuai dengan hasil survei terakhir Lembaga survey Indonesia (LSI), Demokrat di urutan III setelah PDI-P dan Golkar.

"Acara forum silaturahmi ini bertujuan untuk mengkonsolidasi bagian internal partai untuk memperbaiki citra di mata masyarakat," ujar Ventje Rumangkang, Ketua Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD) di Puri Agung Sahid, Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Pertemuan ini, menurutnya, baru digelar untuk pertama kali. Ventje mengharapkan dalam pertemuan ini segala permasalahan Partai Demokrat akan segera mungkin dipecahkan. Dia juga menambahkan bahwa kesempatan temu kader adalah murni untuk pemilu 2014 mendatang.

"Pertemuan ini resmi untuk memperbaiki citra partai dalam menghadapi pemilu 2014," katanya. Namun, ia mengatakan bahwa dalam temu kader nasional ini belum merumuskan capres dari Partai Demokrat.

Acara forum komunikasi Partai Demokrat di Hotel Sahid rencananya dihadiri oleh Anas Urbaningrum, Ketua Partai Demokrat. Selain itu acara ini juga turut melibatkan kader partai dari seluruh indonesia dan pendiri pusat Demokrat yang berjumlah 99 orang.

Sehari sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengundang para penguru dewan pimpinan daerah tingkat I Partai Demokrat di Puri Cikeas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com