Singapura, Kompas
Menantu Oom Liem, Fransiscus Welirang, menuturkan, sebagian keluarga besar Oom Liem berdomisili di Singapura. Sejak 1998, Oom Liem dan istrinya, Lie Kim Nio, bermukim di Singapura. ”Lebih mudah bagi ibu
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di Mount Vernon Funeral Parlours, Singapura, sejak Senin lalu. Oom Liem wafat hari Minggu pekan lalu pukul 15.06 di Singapura. Sebelum wafat, Oom Liem dirawat 10 hari di Raffles Hospital, Singapura. ”Beliau meninggal karena sakit degeneratif. Wajar karena usianya sudah 97 tahun,” ujarnya.
Perawatan selama 10 hari juga dinilai wajar. Sejak tinggal di Singapura, pendiri Grup Salim itu rutin memeriksa kesehatan. ”Terkadang beliau tinggal di rumah. Lalu, pada waktu tertentu di rumah sakit,” tuturnya.
Oom Liem meninggalkan 4 anak dan 14 cucu. Empat cucunya sudah menikah dan memberi Oom Liem enam cicit. Sebagian dari mereka tinggal di luar Indonesia. Sebagian lagi tetap menetap di Indonesia, seperti anaknya, Mira Salim, yang menikah dengan Fransiscus Welirang.
Sementara itu, pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi dan mantan Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo melayat pada Senin malam. Selain itu, terlihat pula Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.
Pada Selasa siang, antara lain terlihat pengusaha Sjamsul Nursalim dan Direktur Utama CIMB Niaga Arwin Rasjid. Sjamsul menuturkan, terakhir kali bertemu pendiri Grup Salim itu tiga tahun lalu. Oom Liem dikenal sebagai pekerja keras yang tidak kenal lelah.