Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda: Saya Tak Pernah Suruh Siapa Pun Berikan Sesuatu

Kompas.com - 11/06/2012, 22:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Miranda S Goeltom kembali membantah terlibat dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan DGS BI 2004. Miranda mengaku tidak pernah menyuruh siapa pun untuk memberi apa pun kepada siapa pun, baik sebelum maupun setelah pemilihan DGS BI 2004.

"Kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya hanya satu, yaitu saya menegaskan fakta yang sebenarnya bahwa saya tidak pernah menyuruh orang atau siapa pun untuk memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapa pun atau untuk tidak memberikan sesuatu kepada siapa pun dalam rangka pemilihan DGS BI," kata Miranda di gedung KPK, Jakarta, seusai menjalani pemeriksaan, Senin (11/6/2012).

Miranda diperiksa sekitar enam jam terkait posisinya sebagai tersangka. Menurut Miranda, dia memenangkan seleksi DGS BI 2004 atas dasar kemampuannya. Miranda mengaku optimis menjalani proses seleksi dan merasa layak menang karena pengalamannya memimpin Bank Indonesia sebelum ikut seleksi DGS BI.

KPK menetapkan Miranda sebagai tersangka karena diduga ikut serta atau menganjurkan Nunun Nurbaeti menyuap anggota DPR 1999-2004 terkait pemilihan DGS BI 2004. Nunun divonis dua tahun enam bulan penjara karena dianggap sebagai pemberi suap dalam kasus ini. Suap tersebut diberikan dalam bentuk cek perjalanan.

Miranda berharap, proses hukumnya di KPK segera selesai agar seluruh fakta bisa terungkap dalam persidangan setelah ini. "Saya mengharapkan dukungan dari saudara-saudara media untuk membuat perjalanan terkuaknya kasus ini menjadi benar, adil, dan semuanya hanya berdasarkan fakta-fakta yang ada," ucap Miranda.

Salah satu pengacara Miranda, Andi Simangungsong mengatakan bahwa pemeriksaan hari ini lebih detil dibanding pemeriksaan pertama, Jumat (1/6/2012). Materinya, kata Andi, masih sama, yakni seputar cek perjalanan dan pertemuan-pertemuan Miranda dengan anggota DPR 1999-2004. "Sampai sekarang kita belum ada disodorkan bukti dari pihak KPK yang menunjukkan adanya dokumen yang menunjukkan keterkaitan adanya Ibu Miranda dengan pihak lain yang terlibat dalam kasus ini," ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com